Senin, 15 Oktober 2012

Novel: Ari Cinta 10


SEPULUH ( ˘ ³˘)♥
 Pagi ini seperti biasa aku diantarkan kesekolah bersama papa tercinta. Hari ini memang classmeet disekolah. Jadi tidak perlu repot-repot membawa buku pelajaran lagi. Saat-saat seperti ini merupakan surga dunia bagi anak sekolah. Dimana kita bebas melakukan apa saja yang penting tetap positif disekolah. Kecuali bagi anak yang punya tanggungan remidial.
Tampak Mia dan Excell tengah asik duduk di bangku koridor sekolah. Ku hampiri mereka dengan wajah Ceria. Secerah hari ini dengan adanya matahari yang begitu terik.
“ Haiii..” sapaku mengagetkan mereka yang tampaknya tengah asik mengerjakan soal Fisika
“ ih ocha.. ngagetin aja sih” keluh Mia yang masih tampak kaget dengan mengelus-elus dadanya. Sedangkan Excell masih tampak sibuk dengan soal yang di kerjakannya.
“ garap apa sih cell. Serius banet” godaku mengganggu Excell dengan mengambil soal yang dikerjakannya.
“ apaan sih cha. Balikin gak” pinta Excell sembari merampas begitu saja soal tersebut dari tanganku dengan kasar. Membuat hatiku terenyuh dan bungkam seketika.
Aku hanya terdiam setelah Excell memperlakukanku seperti itu. Tampaknya Excell memang sedang tak ingin di ganggu. Mia tampak melirik ke arahku dengan memberi Isyarat agar aku tak menggaggunya terlebih dahulu.
Selesai Excell mengerjakan soal yang di kerjakannya. Suasana jadi hening seketika.
“ eh, ntar jalan ke mall yuk. Kan udah selesai nih ujiannya. Brarti udah pada bebas dunk” kata Mia berusaha mencari toppik pembicaraan untuk mencairkan suasana pagi ini
“ wah, boleh boleh. Sekalian aku mau cari kaus kaki “ jawabku antusias”trus mampir di cafe biasa ya”
“ aku gak ikut deh. Soalnya ntar ada acara sama anak Pramuka” potong Excell menolak ajakan Mia “ eh, aku ke Rio dulu ya. Soalnya tadi mau ke bu Mus buat nganterin soal ini sama jawabannya” pamit Excell mohon undur diri dan langsung pergi dari hadapan kami
“ eh, si Excell kenapa sih?” tanya ku pada Mia yang hanya mendapat respon gelengan kepala dan angkat bahu oertanda dia juga tidak tau kenapa.
“ aneh banget deh dia hari ini. Mana mukanya lecek gitu” kataku mengoreksi penampilan Excell yang memang tampak tidak seperti biasanya itu.
“ udahlah, plingan dia Cuma lagi gak pengen di ganggu aja kali ini” lanjut Mia
“jadi ntar jadi gak nih jalan. Bikin gue males aja tuh orang” protesku
“gakusah deh, tunggu dia mau aja jalan bareng”
Yah, hari ini memang cukup bête. Padahal seharusnya waktu classmeet seperti ini adalah waktu yang menyenangkan, namun kali ini sebaliknya. Kuputuskan untuk duduk di pinggiran taman depat sekolah sembari melihat anak-anak main volley bersama Mia. Tampak dari kejauhan Nico mendekatiku.
“ Hai cha” sapa Nico saat sudah berada di hadapanku
“ hai kak.. dari mana nih? Enggak remedial?” tanyaku basa basi
“ weh, nico remedial? Enggak dunk cha.. hehhe”
“ hahahaha ya sapa tau. Kan aku Cuma Tanya kak”
“ eh, ntar pulang bareng ya” pinta Nico. Aku terdiam beberapa detik kemudian.
“ em.. boleh deh kak” balasku mengiyakan ajakan Nico itu. Dan dia pamit undur diri menjauh dari taman sekolah.
“ eh cha, kamu gak pulang sama Excell kah?” Tanya Mia
“ enggak deh. Kamu tau sendiri dia kayak gitu tadi. Apa iya dia mau nganterin balik. Toh dia lagi sibuk sama pramukanya tuh” celotehku panjang lebar sembari menikmati permainan volley di tengah lapangan yang sedang berlangsung.
“ ya ampun ocha, gak peka banget sih” keluh Mia
“ peka apanya sih?” tanyaku masih tidak dapat memahami kata-kata Mia. Namun Mia tidak mempunyai inisiatif untuk melanjutkan pembicaraan kita.
( ˘ ³˘)♥
Ini merupakan hari kedua clasmeet disekolah. Suasana disekolah masih tetap ramai seperti hari kemarin. Ada yang tengah asik berolahraga baik itu volley, futsal, badminton, maupun yang lainnya. Ada pula yang sekedar nongkrong dan ngobrol dengan temannya. Dan  Kali ini aku lebih memilih  untuk nongkrong dikantin bersama Mia dan Excell juga.
“ Cie.. senengnya yang habis di anterin sama Nico, jadi lupa daratan” sindir Mia ketika menyadari aku tengah melamun dan cengar-cengir sendiri
“ apaan sih ngaco deh”
“ awas, hati-hati aja. Mendingan jangan terlalu ngasih hati deh sama dia. Kamukan belum tau dia orangnya gimana” jelas Excell tiba-tiba
“ em.. enggak kok, dia baik kok cell. Malah kemarin waktu pulang bareng dia ngasi aku kalung ini” terangku sembari menunjukkan kalung pemberian Nico yang aku pakai hari ini. “ duh, perhatian banget deh dia pokoknya”
“ ya udah kalau gak percaya” terang Excell
Saat kami tengah asik ngobrol, tiba-tiba merry datang menghampiri kami.
“ hai..” sapanya  basa-basi “ eh, sorry ya ganggu ada perlu sama Excell nih” pinta Merry berpamitan terlebih dahulu pada kita. Syukur deh kalau tau diri bahwasannya dia menggaggu pembicaraan kami yang mulai seru ini.
“ ada apa mer?” Tanya Excell yang di ikuti merry duduk disamping Excell
“ eh, ntar di suruh Kirim proposal kemah secepatnya nih ke pak Broto. Tapi proposalnya masih belum kelar. Ntar bantuin nyusunnya ya di bascamp pramuka” pinta Merry
“ oke deh, lhat ntar aja yah mer” jawab excel. Sedangkan Merry mengiyakan dan pamit undur diri.
“ yah, pertanda ntar gak dapet tebengan deh gue kayae” selaku tiba-tiba saat merry telah undur diri. Niatnya sih ngajak  bercnda Excell
“ hem.. bukannya sekarang udah punya ojek baru ya?” cibir Excell
“ ye.. tapikan enggak segitunya kali. Masak iya mau tiap hari. Kalau gak di ajakin ya enggak enak lah cell” terangku
“oh, jadi gue Cuma di buat ban serep nih? Trus sama gue enak-enak aja gitu “
“ ya gak gitu juga sih. Ih kamu knapa sih. Orang Cuma bercanda ini. Kalau gak ikhlas di tebengin ya udah. Gak bakalan deh aku nebeng lagi” jawabku ketus
Suasana menjadi hening beberapa saat saat percakapan antara aku dan Excell mulai menimbulkan perdebatan batin ini. Walaupun fisik kami tampak biasa dan tidak ada pertentangan.namun aku yakin saat ini sedang terjadi perdebatan batin antara aku dan Excell. Excel tampak aneh akhir-akhir ini.
“ udah ah, mendingan kita besok pulang sekolah jalan-jalan sambil nonton. Gimana?” Tanya Mia menengahi. Aku yakin Mia pun merasakan hal yang sama sepertiku
“ lhat besok deh” jawabku dan Excell hampir bersamaan.
( ˘ ³˘)♥
Pulang sekolah kali ini beruntung ada Nico yang menawarkanku untuk pulang bareng. Jadiaku tidak perlu susah payah untuk naik angkot. Apalagi di cuaca yang terik seperti ini. Sejak pembicaraanku dengan Excell tadi aku bertekat enggan pulang bersama Excell kalau bukan dia yang ngajakin. Lebih baik naik anglot dari pada harus mengemis padanya.
Namun saat di gerbang sekolah, tak sengaja aku melihat Excell dan Merry tampak asik bercanda di atas motor Excell. Tampaknya mereka akan keluar bersama. Tapi entah kemana. Bukankah tadi Merry meminta Excell buat bikin proposal untuk kemah? Tapi kok malah keluyuran? Emang modus aja kali tuh si Merry! Keluhku dalam hati. Entah mengapa terbesit rasa tidak rela melihat Excell bersama orang lain kecuali aku dan Mia. Membuatku cemburu social. Ah, kenapa jadi jealous begini. Itukan urusan mereka. Toh, aku pulang sama Nico Excell tidak pernah protes sama aku.
“ ayo cha” ajak Nico yang membubarkan lamunanku tentang Excell
“ oh, iya kak” balasku sembari menaiki motor Nico.
Sepanjang  perjalanan entah mengapa aku tidak merasakan kebahagiaan seperti biasanya saat aku bersama Nico. Kali ini ada sesuatu yang beda dan membuatku tak nyaman. Apakah iya karena Excell tadi? Ah, bukan. Mungkin saja Karena kecapekan hari ini.
Sesampai dirumahpun moodku masih tetap buruk. Dengan malas-malasan aku menuju kamarku. Ku hempaskan tubuhku ke ranjang yang empuk. Pikiranku masih saja tetap melayang entah kemana.
Arghh.. Excell sial. Kenapa pula dia merusak hari indahku bersama Nico. Apakah karna sikapnya yang tiba-tiba cuek? Yah, akhir-akhir ini Excell tampak cuek, dingin dan lebih tertutup. Kalaupun dia deket sama cewek kenapa pula dia enggak cerita-cerita. Biasanya aja ada cewek cakep dikit udah heboh. Tapi kali ini beda. Padahal aku aja cerita kalau lagi deket sama Nico. Argh… Membuatku bingung akan sifat dia belakangan ini. Sering menjauh juga dari aku dan Mia.  Entahlah.
Seperti ada yang mulai menghilang dari hidupku kali ini. Mungkin karena persahabatanku dan Mia telah lama sehingga ketika ada yang menjauh seperti ini merasa tidak lengkap lagi. Semoga saja hubungan kita akan membaik secepatnya. Mungkin saja Excell bersikap seperti ini karena dia memang benar-benar sibuk dengan Organisasi pramukanya. Bukan untuk menghindariku ataupun Mia. Karena memang beberapa waktu yang lalu Excell sempat menceritakan bahwa dia tengah sibuk mempersiapkan kemah akbar utnuk libur smester ini.
Saat tengah asik dengan pikiranku sendiri. Tiba-tiba akun ingat DVD-ku Di mas Revan yang baru ku beli beberapa waktu yang lalu bersama Nico. Mumpung lagi suntuk, tak ada salahnya untuk nonton sejenak saja. Akupun bergegas menuju kamar Mas Revan.
“ mas, DVD nya mana? “ tanyaku pada Mas Revan yang tampak sibuk mengetik di laptopnya
“uh, ada di laci dek” sahut mas Revan yang masih tetap vokus dengan ketikannya
“eh kak, Mas Denies apa kabar dia? Kok udah lama enggak tau kabarnya” tanyaku usil saat teringat Azka
“ cie-cie, kenapa nih Tanya-tanya si Denies?” kata  mas Revan yang mengalihkan perhatiannya ke arahku.
“ ye, apaan sih kak” sahutku sembari melemparkan bantal ke arah kursi belajar Mas revan. Namun naas, bantal itu bukannya mengenai Mas revan justru terlempar jauh disamping Mas revan dan mengenai tubuh seorang lelaki yang berdiri didepan kamar mandi Mas Revan.
“Ups..” Aku terdiam seketika. Bantal itu melesat mulus di dada Azka Denies.
Entah apa yang dilakukan lelaki ini dirumah ku kali ini. Tepatnya di Kamar Mas Revan. Sejak kapan dia berdiri disana. Apakah dia mendengar pembicaraanku dengan Mas Revan? Aghr.. tidak.. jangan sampai itu terjadi. Rasa Maluku sumpah bukan kepayang. Andai aku bisa meleleh, pasti aku sudah lebur tak karuan.
“ hahahahah…. Kasian deh lu gak kenk” Ledek Mas Revan. Sial banget dia. Malah ngeledekin aku disaat yang tidak tepat seperti ini.
“ aduh aduh, Maaf kak. Enggak sengaja” aku meminta maaf pada Azka. Sedangkan Azka hanyamenyunggingkan senyuman yang mematikan itu. Membuatku semakin salah tingkah di hadapannya bingung harus melakukan apa lagi.
Akupun bergegas keluar kamar Mas Revan dan mewurungkan niatanku untuk mengambil Dvdku. Sumpah gila, Azka hampir bikin jantungku copot. Terang saja aku kaget. Siang bolong gini tiba-tiba aku mendapati Azka di kamar Mandi Mas Revan. Sedang apakah dia disini? Tidakah dia sibuk dengan kuliahnya? Ah entahlah. Yang jelas pertemuan pertamaku ini dengan Azka membuatku sangat bahagia sekali. Orang yang selalu aku impikan kini hadir nyata kembali dalam hidupku. J
Dan setelah di usuk melalui keterangan Mas Revan. Ternyata kali ini mereka satu fakultas dan satu jurusan pula. Tepatnya di pendidikan dokter. Kebetulan yang sangat menakjubkan bukan? Orang yang aku kagumi selama ini ternyata kali ini satu jurusan dengan kakak ku. Ah, Azka. Akhirnya engkau mendapatkan lagi apa yang kau inginkan. Dia sudah mendapatkan program studi yang telah lama di tekuninya. Bahkan sebelum masuk universitaspun sudah lama dia mencoba untuk mempelajari prodi tersebut. Terbukti ketika beberapa waktu yang lalu aku mendapatinya tengah belajar ilmu kedokteran di perpustakaan sekolah.
( ˘ ³˘)♥










Analisis unsur instrinsik novel "Frans dan sang balerina"



   SINOPSIS

            Pagi itu Liana terburu-buru untuk bergegas berangkat sekolah. Hari itu dia bangun kesiangan. Liana adalah murid La Grande Ballet School (LGBS). LGBS adalah sekolah yang khusus mempersiapkan murid-muridnya untuk menjadi penari profesional. Selain itu mereka juga mendapatkan pendidikan layaknya di sekolah umum lain. Walaupun Liana sekolah di LGBS, tetapi dia masih tidak yakin apakah dirinya akan menjadi penari balet professional.

            Hingga suatu ketika, saat Liana sedang mengikuti kelas balet Mrs.Anna. dia mendapatkan teguran dan komentar yang begitu sadis dari Mrs. Anna. Sbenarnya ini bkanlah yang pertama kali, tapi kali ini Liana sudah tidak tahan lagi dan meninggalkan kelas balet begitu saja.

            Dalam perjalanan pulang, Liana tergiur dengan es krim yang di jual di depan toko bunga prelude. Diapun memesan double scoops es krim strawberry. Namun tiba-tiba ia dikagetkan oleh suara letusan balon milik anak kecil di depannya hingga es krim di tangannya terpental entah kmana. Liana kebingungan mencari es krimnya yang ternyata hinggap di atas kepala seorang lelaki. Liana langsung menghampiri lelaki itu dan membawanya ke kran taman kota untuk membersihkan rambut lelaki itu yang tak lain bernama Frans. Frans juga sempat mengajak Liana menari balet karena dia tau kalau Liana sekolah di LGBS. Itulh pertamakali mereka bertemu. Dan frans berjanji akan menemui liana di LGBS.

***

            Sejak pertemuannya dengan Frans, Liana kebih giat lagi berlatih balet hingga membuat sahabatnya Erika terheran-heran. Dan liana menunggu kedatangan frans di LGBS selama berhari-hari. Namun Frans tak kunjung tiba dan membuat Liana melai patah semangat dan merasa di bohongi. Liana berubah malas lagi dan membuat Erika bertanya kepada Liana. Lianapun menceritakan tentang opertemuannya dengan Frans.

              Dan saat mengikuti kelas balet Nrs.Anna, tiba-tiba Liana di minta untuk mengikuti kelas tambahan. Dan itu membuat Liana semakin kesal. Apalagi Frans yang tak kunjung menemuinya. Lianapun melampiaskan amarahnya dengan memesan beberapa makanan super jumbo di kantin. Tapi, saat Liana hendak menyantap maknannya, tiba-tiba seseorang telah menyantap makanan itu terlebih dahulu. Orang itu tak lain adalan Frans. Dia menepati janjinya kepada Liana dan memberi Liana semangat untuk mengikuti kelas tambahan. Bahkan ketika Liana mendapatkan kesulitan ketika di suruh menarikan tarian Primadona oleh Mrs.Anna, Frans membantu Liana dengan memberi isyarat Gerakan tarian Primadona dari luar melalui jendela kelas.
***
           
            Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Frans, Frans menghilang lagi tanpa ada kabar apapun. Dan itu semakin membuat Liana  merasa di permainkan. Erikapun semakin penasaran dengan teman baru Liana itu. Dan setelah Liana memberi tahu erika bahwa dia bernama Frans, Erika terkejut dan menunjuk sebuah poster tua yang menempel di koridor . di poster itu tertulis  “ LA GRANDE BALLET SCHOOL PROUDLY PRESENT ‘APOLLO’, FRANS THOMAS ANTHONY. Yang sejatinya, Frans telah meninggal beberapa tahun silam. Liana juga sempat terkejut, karna wajanya nyaris mirip. Dan Liana mencari informasi tentang Frans di perpustakkan dan buku alumni skolah LGBS. Dan memang benar, Frans yang dia kenal adalah Frans yang sudah meninggal itu. Dan membuat liana sangat ketakutan.

            Hingga pada suatu pagi, Frans sudah berdiri di gerbang sekolah menunggu kedatangan Liana. Itu membuat Liana takut stengah mati. Liana selalu berusaha menghindar dengan cara masuk ke sekolah melalui pintu belakang, namun Frans sudah menantinya di sana. Dan Frans juga merasa kalau Liana berusaha menghindar darinya shingga mencengkram lengan Liana. Frans tetap mengganggu Liana tanpa henti, hingga akhirnya Liana begitu marah dan memintanya agar tidak mengganggu hidupnya lagi. Dan akhirnya, Franspun menuruti permintaan Liana. Frans hanya berpesan jika Liana membutuhkannya, panggil saja namanya.

            Setelah permintaannya kepada Frans, Frans benar-benar tidak mengganggu Liana lagi. Tapi itu membuat Liana merassa kangen, Ketika Liana berlatih pas de deux primadona  bersamapasangannyadengan Bram untuk mengikuti seleksi LGBC. Yaitu sekolah Lanjutan dari LGBS yang lebih senior. Tapi Bram sangat kasar dan tak berekspresi,dan tidak mau melanjutkan latihan. Tiba-tiba, saat Liana sedang merenung Frans datang dan mengajak untuk menarikan primadona dengannya. Entah kenapa Liana menyambut ajakan Frans tersebut. Dan dia selalu merasa senang ketika menari bersama Frans.
           
Usai menari bersama, Liana menuntut penjelasan terhadap Frans tentang siapakah dirinya. Franspun menjelaskannya. Dia merasa seperti terombang ambing di LGBS tanpa dia tau apakah dirinya masih hidup atau tidak. Hanya namanya yang ia tau.

***
            Akhirnya, Lianapun berteman degan Frans, bahkan lebih. Frans memberi kelas privat khusus untuk latihan bersamanya. Hri demi haripun di jalani Liana untuk latihan bersama Frans di Studio 5. Dan tarian Liana juga semakin bagus. Hingga akhirnya tibalah saatnya audisi. Mulanya Liana di pasangkan dengan Bram, tapi karena bram terlalu kasar, Mr.Adam meminta Charlie yang menemani Liana menari. Dan tarian merekapun berjalan dengan lancar. 
           
Hingga akhirnya, pengumuman kelulusan murid rekomendasipun telah tiba. Ternyata Liana dan Charlie yang terpilih. Itu membuat Erika semakin benci terhadap liana yang sudah di pengaruhi oleh Fred. Fred adlah sahabat Frans, tetapi dia jahat. Karena Frans lebih berbakat dan sebenarnya tarian Primadona yang di kenal banyak orang adalah Cipttaan Fred, sebenarnya tarian itu adalah tarian frans. Fred mencurinya dari Frans. Dan itu membuat Liana benci sekali dan ingin mwngungkap semua kebenaran itu.
           
Dan saat Liana dan Charlie diberi kesempatan untuk menarikan Primadona, Liana memanfaatkan itu untuk menarikan tarian milik Frans yang sebenarnya. Bukan tarian milik Fred yang sudah ada yang di ubah dari aslinya. Tetapi sebenarnya yang menari dengan liana itu adalah Frans, bukan Charlie. Tarian yang dibawakan Liana dan Charlie di perhatikan oleh Mr.Adam karena memiliki beberapa perbedaan dengan tarian milik fred. Beliau tertarik untuk mengadakan konser pertunjukan primadona yang sudah di jelaskan oleh liana bahwa tarian tersebut adalah milik Frans, bukan Fred. Liana juga membawa Marie Lempika, teman seangkatan dengan Frans sebagai saksi. Karena dia yang mengetahui kejadian yang sebenarnya bahwa tarian itu adalah milik Frans, bukan Fred. Tetapi pengakuan itu malah menimbulkan pro dan kontra. Dan itu membuat Liana dan Charlie malah mendapatkan masalah besar karena di anggap mengada-ngada dan diminta oleh Mr.Adam untuk memberikan bukti yang lebih jelas. Atau kalau tidak, mereka akan di keluarkan dari sekolah barunya, yaitu LGBC. Keadaan itu semakin mempersulit Liana di tambah lagi Frans yang tak kunung tiba meskipun berulang kali Liana memanggilnya. Liana sempat mendapat kesulitan untuk mencari  bukti yang lebih kuat.

Hingga akhirnya, dia mendapatkan sebuah petunjuk surat milik Frans dari ibu angkatnya Joanna. Di dlamnya tertulis bahwa Frans sedang menciptakan tarian dan mengirimkan sebuah Vidio berisi tariannya bersama Maria. Selain itu, Charli dan Liana juga mencari informasi ke rumah sakit Phoenix. Tempat Maria lempika bekerja dan merupakan rumah sakit          saat Frans kritis karena terjatuh dari atas gedung. Mereka meminta bantuan dr.Edward untuk meminta data pasien yang pernah bermalam disana. Karena terbukti bahwa nama Frans tidak terdaftar di tahun saat dia masuk rumah sakit itu. Selain itu mereka juga mendapat penjelasan dari Pak Nano bahwa frans meninggal bukanlah bunuh diri tetapi di bunuh. Dan tarian primadona itu di curi oleh Fred ketika Frans hendak mengikuti kontes pencipta tarian besar-besaran di waktu itu. Tapi Frans mewurungkan niatnya untuk mengikuti kontes itu karena ia sangat terpukul karena ibu angkatnya meninggal karena kecelakaan pesawat saat hendak melihat pertunjukan kontes tarian Frans. Dan Fred memanfaatkan itu semua dengan mengambil alih tarian itu atas namanya.

Frans sangat marah ketika mengetahui Fred telah mengakui karyanya di muka umum meskipun ada beberapa gerakan yang dia ubah. Hingga akhirnya terjadi adu mulut dan Frans di dorong oleh Fred dari atas gedung. Maria yang sedari tadi mengikuti mereka, sangat marah kepada Fred dan menusuk Fred dengan pisau dari belakang. Apalagi Maria sangat mencintai Frans meskipun Frans hanya menganggapnya sebagai adik.

Tidak hanya berhenti di situ,  Liana dan Charlie juga mencari informasi dari berbagai pihak. Karena nampaknya, ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Maria. Mereka yakin bahwa Maria masih menyimpan sesuatu yang tidak mereka ketahui. Lia dan Charlie juga menemui monseur Jemond, selaku ayah angkat Frans yang kebetulan sedang ada di kota mereka untuk mengadakan Pameran lukisan besar-besaran. Dan mereka menjelaskan tentang maksud mereka. Beruntunglah Monseur Jemon masih menyimpan Video rekaman tarian Frans dan bersedia memberikannya kepada Liana dan Charlie untuk bukti.

Dan suatu Hal yang sangat mencengangkan bahwa, di perkirakan Frans masih hidup dan di rawat di Rumah Maria. Akhirnya, Liana dan Charlie membuktikan sendiri dengan cara menyamar jadi dokter dan masuk ke dalam Rumah Maria. Alhasil, ternyata benar. Ada seorang lelaki setengah baya yang terbaring lemah di sebuah kamar dan memanggil nama Maria. Orang itu tak lain adalah frans. Liana sangat senang dan langsung memeluk Frans. Tapi, ketika itu pula Maria datang dan marah-marah karena mengetahui bahwa Liana dan Charlie telah lancang masuk ke dalam Rumahnya.

Maria mengusir mereka, tapi Frans malah membela mereka dan Frans tidaak menghiraukan cinta dari Maria selama ini. Maria sangat kecewa karena pengorbanannya kepada Frans tidak ada harganya dan Frans tetap menganggapnya hanya sebagai adiknya saja. Hingga akhirnya Maria bunuh diri dengan minum obat tidur yang over dosis seperti dirinya membunuh Suaminya sendiri hanya untuk dapat membela Frans dan dapat merawat Frans.

Alhasil, liana dapat menunjukkan semua bukti-bukti yang cukup kuat di tambah lagi dengan adanya Frans yang masih hidup. Dan itu membuat Charlie dan Liana tidak jadi di keluarkan dari LGBC. Dan Meskipun Charlie sudah dengan sabar menemani Liana, perhatiannya, dan ia telah mengutarakan perasaannya kepada Liana, tetapi Liana lebih memilih untuk Berteman dengan Charlie dan melanjutkan hubungannya dengan Frans. Dan semuanya telah usai. Tidak ada dendam di masa lalu. Hanya ada masa depan yang indah di antara Liana dan Frans. Misteri pembunuhan Frans telah terungkap, dan Erika juga bersikap baik Lagi kepada Liana karena sudah terlepas dari pengaruh buruk Fred. Dan merekapun menjali hidup normal mereka seperti sedia kala.
           




UNSUR INSTRINSIK
FRANS DAN SANG BALERINA

Analisis unsur instrinsik novel :
Ø  Tema mayor   : mengungkap sebuah kebenaran
Ø  Tema minor    : mengungkap misteri pembunuhan Frans dan pencipta tarian Primadona sesungguhnya.
Ø  Alur                 : gabungan
Ø  Sudut pandang            : tokoh utama pelaku utama
Ø  Tahapan alur   :  
§  Pengenalan     :  
Pagi itu Liana terburu-buru untuk bergegas berangkat sekolah. Hari itu dia bangun kesiangan. Liana adalah murid La Grande Ballet School (LGBS). LGBS adalah sekolah yang khusus mempersiapkan murid-muridnya untuk menjadi penari profesional. Selain itu mereka juga mendapatkan pendidikan layaknya di sekolah umum lain. Walaupun Liana sekolah di LGBS, tetapi dia masih tidak yakin apakah dirinya akan menjadi penari balet professional.
            Hingga suatu ketika, saat Liana sedang mengikuti kelas balet Mrs.Anna. dia mendapatkan teguran dan komentar yang begitu sadis dari Mrs. Anna. Sbenarnya ini bkanlah yang pertama kali, tapi kali ini Liana sudah tidak tahan lagi dan meninggalkan kelas balet begitu saja.
            Dalam perjalanan pulang, Liana tergiur dengan es krim yang di jual di depan toko bunga prelude. Diapun memesan double scoops es krim strawberry. Namun tiba-tiba ia dikagetkan oleh suara letusan balon milik anak kecil di depannya hingga es krim di tangannya terpental entah kmana. Liana kebingungan mencari es krimnya yang ternyata hinggap di atas kepala seorang lelaki. Liana langsung menghampiri lelaki itu dan membawanya ke kran taman kota untuk membersihkan rambut lelaki itu yang tak lain bernama Frans. Frans juga sempat mengajak Liana menari balet karena dia tau kalau Liana sekolah di LGBS. Itulh pertamakali mereka bertemu. Dan frans berjanji akan menemui liana di LGBS.

§  Penampilan Masalah :
Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Frans, Frans menghilang lagi tanpa ada kabar apapun. Dan itu semakin membuat Liana  merasa di permainkan. Erikapun semakin penasaran dengan teman baru Liana itu. Dan setelah Liana memberi tahu erika bahwa dia bernama Frans, Erika terkejut dan menunjuk sebuah poster tua yang menempel di koridor . di poster itu tertulis  “ LA GRANDE BALLET SCHOOL PROUDLY PRESENT ‘APOLLO’, FRANS THOMAS ANTHONY. Yang sejatinya, Frans telah meninggal beberapa tahun silam. Liana juga sempat terkejut, karna wajanya nyaris mirip. Dan Liana mencari informasi tentang Frans di perpustakkan dan buku alumni skolah LGBS. Dan memang benar, Frans yang dia kenal adalah Frans yang sudah meninggal itu. Dan membuat liana sangat ketakutan.
            Hingga pada suatu pagi, Frans sudah berdiri di gerbang sekolah menunggu kedatangan Liana. Itu membuat Liana takut stengah mati. Liana selalu berusaha menghindar dengan cara masuk ke sekolah melalui pintu belakang, namun Frans sudah menantinya di sana. Dan Frans juga merasa kalau Liana berusaha menghindar darinya shingga mencengkram lengan Liana. Frans tetap mengganggu Liana tanpa henti, hingga akhirnya Liana begitu marah dan memintanya agar tidak mengganggu hidupnya lagi. Dan akhirnya, Franspun menuruti permintaan Liana. Frans hanya berpesan jika Liana membutuhkannya, panggil saja namanya.
            Setelah permintaannya kepada Frans, Frans benar-benar tidak mengganggu Liana lagi. Tapi itu membuat Liana merassa kangen, Ketika Liana berlatih pas de deux primadona  bersamapasangannyadengan Bram untuk mengikuti seleksi LGBC. Yaitu sekolah Lanjutan dari LGBS yang lebih senior. Tapi Bram sangat kasar dan tak berekspresi,dan tidak mau melanjutkan latihan. Tiba-tiba, saat Liana sedang merenung Frans datang dan mengajak untuk menarikan primadona dengannya. Entah kenapa Liana menyambut ajakan Frans tersebut. Dan dia selalu merasa senang ketika menari bersama Frans.
            Usai menari bersama, Liana menuntut penjelasan terhadap Frans tentang siapakah dirinya. Franspun menjelaskannya. Dia merasa seperti terombang ambing di LGBS tanpa dia tau apakah dirinya masih hidup atau tidak. Hanya namanya yang ia tau.
§  Klimaks          :
Akhirnya, Lianapun berteman degan Frans, bahkan lebih. Frans memberi kelas privat khusus untuk latihan bersamanya. Hri demi haripun di jalani Liana untuk latihan bersama Frans di Studio 5. Dan tarian Liana juga semakin bagus. Hingga akhirnya tibalah saatnya audisi. Mulanya Liana di pasangkan dengan Bram, tapi karena bram terlalu kasar, Mr.Adam meminta Charlie yang menemani Liana menari. Dan tarian merekapun berjalan dengan lancar. 
            Hingga akhirnya, pengumuman kelulusan murid rekomendasipun telah tiba. Ternyata Liana dan Charlie yang terpilih. Itu membuat Erika semakin benci terhadap liana yang sudah di pengaruhi oleh Fred. Fred adlah sahabat Frans, tetapi dia jahat. Karena Frans lebih berbakat dan sebenarnya tarian Primadona yang di kenal banyak orang adalah Cipttaan Fred, sebenarnya tarian itu adalah tarian frans. Fred mencurinya dari Frans. Dan itu membuat Liana benci sekali dan ingin mwngungkap semua kebenaran itu.
            Dan saat Liana dan Charlie diberi kesempatan untuk menarikan Primadona, Liana memanfaatkan itu untuk menarikan tarian milik Frans yang sebenarnya. Bukan tarian milik Fred yang sudah ada yang di ubah dari aslinya. Tetapi sebenarnya yang menari dengan liana itu adalah Frans, bukan Charlie. Tarian yang dibawakan Liana dan Charlie di perhatikan oleh Mr.Adam karena memiliki beberapa perbedaan dengan tarian milik fred. Beliau tertarik untuk mengadakan konser pertunjukan primadona yang sudah di jelaskan oleh liana bahwa tarian tersebut adalah milik Frans, bukan Fred. Liana juga membawa Marie Lempika, teman seangkatan dengan Frans sebagai saksi. Karena dia yang mengetahui kejadian yang sebenarnya bahwa tarian itu adalah milik Frans, bukan Fred. Tetapi pengakuan itu malah menimbulkan pro dan kontra. Dan itu membuat Liana dan Charlie malah mendapatkan masalah besar karena di anggap mengada-ngada dan diminta oleh Mr.Adam untuk memberikan bukti yang lebih jelas. Atau kalau tidak, mereka akan di keluarkan dari sekolah barunya, yaitu LGBC. Keadaan itu semakin mempersulit Liana di tambah lagi Frans yang tak kunung tiba meskipun berulang kali Liana memanggilnya. Liana sempat mendapat kesulitan untuk mencari  bukti yang lebih kuat.

§  Anti Klimaks  :
Hingga akhirnya, dia mendapatkan sebuah petunjuk surat milik Frans dari ibu angkatnya Joanna. Di dlamnya tertulis bahwa Frans sedang menciptakan tarian dan mengirimkan sebuah Vidio berisi tariannya bersama Maria. Selain itu, Charli dan Liana juga mencari informasi ke rumah sakit Phoenix. Tempat Maria lempika bekerja dan merupakan rumah sakit             saat Frans kritis karena terjatuh dari atas gedung. Mereka meminta bantuan dr.Edward untuk meminta data pasien yang pernah bermalam disana. Karena terbukti bahwa nama Frans tidak terdaftar di tahun saat dia masuk rumah sakit itu. Selain itu mereka juga mendapat penjelasan dari Pak Nano bahwa frans meninggal bukanlah bunuh diri tetapi di bunuh. Dan tarian primadona itu di curi oleh Fred ketika Frans hendak mengikuti kontes pencipta tarian besar-besaran di waktu itu. Tapi Frans mewurungkan niatnya untuk mengikuti kontes itu karena ia sangat terpukul karena ibu angkatnya meninggal karena kecelakaan pesawat saat hendak melihat pertunjukan kontes tarian Frans. Dan Fred memanfaatkan itu semua dengan mengambil alih tarian itu atas namanya.
Frans sangat marah ketika mengetahui Fred telah mengakui karyanya di muka umum meskipun ada beberapa gerakan yang dia ubah. Hingga akhirnya terjadi adu mulut dan Frans di dorong oleh Fred dari atas gedung. Maria yang sedari tadi mengikuti mereka, sangat marah kepada Fred dan menusuk Fred dengan pisau dari belakang. Apalagi Maria sangat mencintai Frans meskipun Frans hanya menganggapnya sebagai adik.
Tidak hanya berhenti di situ,  Liana dan Charlie juga mencari informasi dari berbagai pihak. Karena nampaknya, ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Maria. Mereka yakin bahwa Maria masih menyimpan sesuatu yang tidak mereka ketahui. Lia dan Charlie juga menemui monseur Jemond, selaku ayah angkat Frans yang kebetulan sedang ada di kota mereka untuk mengadakan Pameran lukisan besar-besaran. Dan mereka menjelaskan tentang maksud mereka. Beruntunglah Monseur Jemon masih menyimpan Video rekaman tarian Frans dan bersedia memberikannya kepada Liana dan Charlie untuk bukti.
Dan suatu Hal yang sangat mencengangkan bahwa, di perkirakan Frans masih hidup dan di rawat di Rumah Maria. Akhirnya, Liana dan Charlie membuktikan sendiri dengan cara menyamar jadi dokter dan masuk ke dalam Rumah Maria. Alhasil, ternyata benar. Ada seorang lelaki setengah baya yang terbaring lemah di sebuah kamar dan memanggil nama Maria. Orang itu tak lain adalah frans. Liana sangat senang dan langsung memeluk Frans. Tapi, ketika itu pula Maria datang dan marah-marah karena mengetahui bahwa Liana dan Charlie telah lancang masuk ke dalam Rumahnya.
Maria mengusir mereka, tapi Frans malah membela mereka dan Frans tidaak menghiraukan cinta dari Maria selama ini. Maria sangat kecewa karena pengorbanannya kepada Frans tidak ada harganya dan Frans tetap menganggapnya hanya sebagai adiknya saja. Hingga akhirnya Maria bunuh diri dengan minum obat tidur yang over dosis seperti dirinya membunuh Suaminya sendiri hanya untuk dapat membela Frans dan dapat merawat Frans.
§  Penyelesaian  :
Alhasil, liana dapat menunjukkan semua bukti-bukti yang cukup kuat di tambah lagi dengan adanya Frans yang masih hidup. Dan itu membuat Charlie dan Liana tidak jadi di keluarkan dari LGBC. Dan Meskipun Charlie sudah dengan sabar menemani Liana, perhatiannya, dan ia telah mengutarakan perasaannya kepada Liana, tetapi Liana lebih memilih untuk Berteman dengan Charlie dan melanjutkan hubungannya dengan Frans. Dan semuanya telah usai. Tidak ada dendam di masa lalu. Hanya ada masa depan yang indah di antara Liana dan Frans. Misteri pembunuhan Frans telah terungkap, dan Erika juga bersikap baik Lagi kepada Liana karena sudah terlepas dari pengaruh buruk Fred. Dan merekapun menjali hidup normal mereka seperti sedia kala.



Ø  Penokohan :
1.     Liana           : penyayang,ceroboh, ngacok, berantakan
Bukti           : " aku gak mau kehilangan kamu "
" ia, gue tau gue emang ceroboh, ngacok, berantakan " ( Frans dan Sang Balerina: 103)
" mengubah kebiasaan sedikit aja kok crewet banget se " (Frans Dan Sang Balerina:97)
2.     Frans           : perhatian, baik, cerdas, ceria, penyayang, sedikit usil, romantis
Bukti           : " Jaga dirimu baik-baik " (Frans dan Sang Balerina : 46)
                    " Mencium kening " (Frans dan Sang Balerina :84)
  " Frans sering datang menggodaku " (Frans dan Sang Balerina :84)
 " Frans yang Cerdas, tampan, dan ceria mengikat banyak hati pengunjung panti asuhan " (Frans dan Sang Balerina : 203)
3.     Charrlie : ramah, perhatian, peduli, idaman wanita, tampan, romantis.
Bukti           : " dia sangat ramah " (Frans dan Sang Balerina :89)
  " Cowok paling tampan dan di idamkan " (Frans dan Sang Balerina : 22)
 " Ia (Charlie) tak pernah bosan mengunjungiku, menghiburku dengan berbagai cerita lucu, dan karangan bunga yang tak terhitung lagi " (Frans dan Sang Balerina : 145)
           
4.     Erika            : Sempurna, cantik, berbudi kuat, berubah jadi jahat dan berambisi.
Bukti           : " Terlalu sempurna " (Frans dan Sang Balerina :102)
                                      " Cantik dan berpribadi kuat " (Frans dan Sang Balerina : 19)
  " Berubah menjadi jahat dan berambisi " (Frans dan Sang Balerina : 107)
 " aku tidak menyangka Erika punya hati sejahat itu " (Frans dan Sang Balerina : 88)
5.     Fred             : pendendam, jahat, pembunuh, pencuri.
Bukti             : " Fred punya dendam besar padaku " (Frans dan Sang Balerina : 111)
  " Dia Cuma ingin terus menyakitiku " (Frans dan Sang Balerina : 112)
                                      " Dia yang membunuh aku " (Frans dan Sang Balerina : 119)
                                      " Fred mencuri primadonaku " (Frans dan Sang Balerina : 119)
6.     Bram           : kasar, tidak berkarakter, malas dingin.
Bukti : " Bram kasar dan tidak menari dengan perasaan " (Frans dan Sang Balerina : 35)
                                      " Malas berlatih " (Frans dan Sang Balerina : 39)
" Bram cowok yang dingin dan tidak berekspresi " (Frans dan Sang Balerina : 36)
7.     Mrs. Anna   : pelatih ballet, suka protes, centimen.
Bukti           : " Suka protes " (Frans dan Sang Balerina : 13)
                                      " Centimen " (Frans dan Sang Balerina : 25)
8.     Pak Andreass : guru sejarah
9.     Pak Rudi : pemain piano (Frans dan Sang Balerina : 35)
10.  Bella            : perhatian dan setia kawan
Bukti           : " Penuh perhatian dan setia kawan " (Frans dan Sang Balerina : 11)
11.  Bu Susi        : penjaga perpustakaan, ramah. (Frans dan Sang Balerina : 41)
12.  Mr. Addam : guru
13.  Mama Liana : mudah cemas, crewet.
Bukti           : " Mama cemas " (Frans dan Sang Balerina : 93)
" Mengubah kebiasaan sedikit saja kok crewet " (Frans dan Sang Balerina : 97)
14.  Pak Nano     : Ramah, seorang penjaga gedung. (Frans dan Sang Balerina : 193)
15.  Aidan           : adik Charlie. Menggemaskan.
Bukti           : " Aidan menggemaskan " (Frans dan Sang Balerina : 177)
16.  Bibi Hanna : Pembantu Frans.
17.  Dokteredward : ramah.
                Bukti                : " Sambung dokter Edward ramah " (Frans dan Sang Balerina : 270)
18.  Karen, Jill, Rira, dan Fanie : teman baru liana di LGBC
19.  Jonna : Ibu angkat Frans, pengasih dan peduli (Frans dan Sang Balerina : 237)
              Bukti             : " Ibu yang sangat mengasihi anaknya "(Frans dan Sang Balerina : 236)
20.  Maria Lempika/ Iveth conna Lempisca : egois, membunuh Fred dan Suaminya.
              Bukti             : " Maria bersikap keras agar hidup Frans tetap di pertahankan " (Frans dan Sang Balerina : 281)
21.  Monseur Jean Jemon : ayah angkat frans
22.  Ibu angkat maria : keras
              Bukti             : " Dia sangat keras kepada saya " (Frans dan Sang Balerina : 204)
23.  ayah angkat Maria : baik
              Bukti             : " Ayah saya sebenarnya baik " (Frans dan Sang Balerina : 204)


Ø  Latar :
1.     Latar Waktu   :  - Pagi
                                   " Pagi lia " (Frans dan Sang Balerina : 97)
                                   " Ah, masih pagi "  (Frans dan Sang Balerina : 9)
                                     " Malam telah berganti pagi " (Frans dan Sang Balerina : 139)

                                                   - Siang
                                                     " LGBS siang hari "(Frans dan Sang Balerina : 112)
                                     " Selamat siang anak-anak" (Frans dan Sang Balerina : 47)
                                                    
                                                   - Sore
                                   "Sebentar lagi matahari akan tenggelam, langit akan menjadi merah dan sore akan berganti malam"  (Frans dan Sang Balerina : 147)
                                                    
                                                  - Malam
                                                     " Kamar liana 19.00" (Frans dan Sang Balerina : 106)
  " LGBS di malam hari " (Frans dan Sang Balerina : 107)
                                                      " Malam itu tidurku lebih nyenyak " (Frans dan Sang Balerina : 193)
                                                 - Senin                                              
                                                    " Salah whoy.. sekarang tuh senin " (Frans dan Sang Balerina : 11)
-  Minggu
                                                     " hari minggu di rumah Liana "(Frans dan Sang Balerina : 96)