Kamis, 30 Agustus 2012

Analisis unsur instrinsik novel "doiku super star"


DOIKU SUPER STAR




Saat ini sudah hampir dua bulan surat yang ku kirim pada Gaka belum dibalas. Padahal aku sudah memberikan alamat e-mailku supaya ia tidak usah repot – repot mengirim surat, tapi hasilnya nihil. Mungkin aku terlalu berharap keinginanku terkabul tanpa berpikir dengan logika. Mana mungkin seorang Hiroshi Gaka akan membalas surat dari penggemarnya yang jumlahnya ribuan. Baru kali ini aku ngefans seseorang sampai seperti ini.
Gaka adalah seorang artis asal Jepang. Segabai publik figur, ia tentu saja memiliki fisik yang sangat enak dipandang, badannya  tinggi dan cukup atletis. Sorot matanya juga tajam. Pokoknya, ia memang terlahir untuk menjadi seorang bintang.
Sudah lebih tiga jam aku berada di depan komputer. Jam di kamarku sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Semua permainan di komputerku sudah kumainkan untuk mengusir rasa kantukku. Akhirnya saat jam berada di pukul sebelas lewat, aku menyerah. Aku pun tertidur di depan komputer.

“YOU GOT A MAIL”
Terdengar suara tanda-tanda email masuk dari speaker yang jaraknya tidak jauh dari telingaku. Siapa sich malam-malam gini ngirim email?! Baru saja aku akan tidur. Dengan malas aku buka email yang baru masuk. Isinya memakai bahasa Inggris. Dan ternyata… EMAIL DARI GAKA !!! Seketika rasa kantukku hilang. Aku benar-benar tidak percaya, yahh…aku memang ingin ini terjadi dua bulan lalu. Tapi sekarang aku benar-benar tidak menyangka keinginanku terkabul. Terima kasih Tuhan!

* * *
Sepulang sekolah aku langsung menghidupkan komputer. Apa yang harus ku tulis? Aduh…jadi bingung sendiri! Setelah cukup lama menyusun kata-kata, akhirnya aku bisa juga menuliskannya.
Jantungku berdebar-debar saat akan mengirimkannya. Bagaimana tidak, emailku ini akan dibaca seorang superstar di Jepang! Sepertinya aku harus mandi lalu makan. Tapi sepertinya perutku minta diisi duluan! Aku berjalan ke meja makan. Ternyata makan siang sudah siap. Dan Bi Sum menyapaku ramah dengan logat jawa yang kental. Kata Mama, Bi Sum sudah bekerja di rumah ini  sejak aku masih kecil. Sejak papaku meninggal saat aku berumur 13 tahun, pekerjaan Mama jadi lebih sibuk. Mama harus melanjutkan bisnis Papa di Kanada. Apalagi, perusahaan itu milik keluarga sehingga Mama tidak begitu saja lepas tangan.
Ku tunggu sampai malam, Gaka belum juga membalas emailku. Aku sebenarnya maklum, ia adalah seorang superstar dan pasti sangat sibuk. Sementara aku? Seorang murid kelas 3 SMA yang kegiatannya paling-paling hanya sekolah, belajar, makan dan tidur.

* * *
Gaka belum juga membalas. Sudah lewat sepekan setelah ku kirim email terakhirku. “Kring!!”, jam wekerku berbunyi tepat pukul setengah enam pagi.
“Oh tidak! Tadi malam aku lupa mematikan komputer! Dan ternyata ……
Gaka! Yuhuu……akhirnya dia membalasnya!!!
Dia bilang sungguh tersanjung dan tidak menyangka dirinya begitu berarti. Bahkan, ia malah takut jika suatu saat aku kecewa ketika mengetahui bahwa dirinya tak sehebat dugaanku. Terakhir dia berkali-kali mengucapkan terima kasih atas semua pujianku.

Ups, gawat! Sepertinya aku akan terlambat ke sekolah. Langsung saja aku bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap.

* * *
Pulang sekolah aku bareng Rena. Saat sampai di rumah, aku langsung duduk di depan komputer dan meminta pendapat Rena untuk membalas email dari Gaka. Rena memintaku untuk menanyakan apakah Gaka sudah punya pacar atau belum. Dengan berat hati akhirnya aku menanyakannya pada Gaka.

* * *
Hari berganti, minggu berlalu. Tak terasa sekarang sudah hampir tiga pekan, Gaka belum juga membalas emailku. Ia pasti menganggapku seorang penggemar yang tidak tahu diri. Suddah dijawab emailnya, eh malah nanya yang bukan-bukan. Akhirnya aku mengirim email lagi untuk Gaka. Kali ini isinya permintaan maafku padanya. Setalah selesai aku emnjauhkan diri ke tempat tidur. Aku tertidur sampai hari menjelang malam. Aku baru tersadar saat jam menunjukkan pukul tujuh malam. Dengan malas aku keluar kamar. Selesai makan aku langsung mandi. Sekarang sudah pukul delapan. Tadinya akun bermaksud mematikan komputerku saat kulihat ada email masuk. Hah?! Ternyata dari Gaka!
Ia sama sekali tidak tersinggung dengan pertanyanku. Ia belum membalas emailku karena sedang sibuk menyiapkan konsernya. Yang membuatku girang, katanya a tidak sabar ingin bertemu denganku. Ia mengundangku ke Jepang!!! Aku membalasnya dan memberitahukan bahwa sebentar lagi aku akan ujian akhir. Jadi aku tidak bisa memenuhi undangannya.
Tak disangka, besoknya Gaka sudah membalasnya. Jawabannya singkat tapi cukup mengejutkan dan membuatku terharu.


* * *

Setelah melewati hari-hari yang menegangkan, hari ini hasil ujianku akan diumumkan. Aku lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Aku berhasil menduduki peringkat kelima diantara teman-teman satu sekolahku. Orang pertama yang akan aku betitahu berita bahagia ini pastilah Mama. Aku yakin Mama pasti senang. Dan aku bisa merasakan kegembiraan itu dari isakan bahagianya saat aku meneleponnya.
Setelah itu aku langsung mengirim email pada Gaka. Tak disangka, malamnya Gaka langsung membalas emailku. Bahkan karena aku sudah berhasil mendapatkan yang aku inginkan, ia mempunyai hadiah untukku.
Sepekan kemudian, saat aku sudah mulai kesal karena tidak juga mendapatkan hadiah yang dijanjikan Gaka, seseorang dating ke rumahku dan emnyerahkan sebuah paket.
Ah, hadiah dari Gaka akhirnya tiba. Di kamar aku langsung membuka bungkusan itu. Waa…! Ternyata isinya CD album terbarunya Gaka. Selain itu juga ada poster Gaka. Ketika aku membuka lipatan poster itu, ada sesuatu yang jatuh. Ternyata sebuah amplop, saat kubuka bungkusnya, aku terkejut sebuah kalung dengan liontin bertuliskan namaku terdapat disana. Tidak hanya itu, sebuah tiket pesawat ke Jepang! Ternyata Gaka tidak main-main saat mengajakku ke Jepang.

 * * *

Ketika menuju pintu keluar Bandara Narita, Jepang, tanganku memegang liontin kalung dari Gaka yang sedang ku pakai. Tiba-tiba ada seorang pria yang menyapaku dengan bahasa Inggris aksen Jepang yang kental. Ternyata dia adalah sopir pribadinya Gaka. Gaka menyuruhnya menjemputku dan mengantarku ke hotel bintang lima yamg terletak di pinggir jalan utama Tokyo.

* * *
Setelah puas tidur semalaman, pagi harinya aku langsung turun untuk sarapan. Sekitar pukul setengah enam sore, bel kamarku berbunyi. Soma (gitaris Yasha) sudah berada di depan kamarku. Gaka menyuruhnya menjemputku untuk menonton konser Yasha (band Gaka).

* * *
Sudah hampir satu jam lebih aku duduk disini. Walaupun badanku sudah tidak tahan untuk terus duduk, aku merasa sangat senang. Bagaimana tidak? Aku menyaksikan pertunjukan band yang termasuk besar di Jepang dengan gratis dan tanpa berdesak-desakan yang paling hebat. Sesekali vokalisnya (Gaka) menoleh ke arahku dan tersenyum.
* * *
Setelah sarapan aku mulai berkemas-kemas pukul setengah sebelas aku turun ke bawah dan mengurus administrasi hotel. Setelah itu aku menunggu Gaka dan teman-temannya di lobi. Pukul sebelas lewat Gaka dan grupnya datang menjemputku. Mereka naik BMW X5. Setelah satu jam perjalanan, barulah kami sampai. Ternyata vila milik Ren sangat besar. Katanya, itu vila keluarga. Setelah Gaka mengantarku ke kamar, dia mengajakku pergi ke ruang baca , banyak sekali buku disana jadi lebih mirip perpustakaan.
* * *
Setelah makan malam aku pergi ke kamarku. Tiba-tiba pintu kamarku diketuk dan aku mempersilahkan dia masuk.. Aku katakan kepada Gaka aku takut tidur di kamar ini karena kamar ini cukup menyeramkan saat malam hari. Akhirnya Gaka menemani tidurku sambil membaca buku di meja yang tak jauh dariku.
* * *
Soma menyatakan perasaannya di depan kamarku, aku hanya tersenyum tipis, lalu masuk ke kamar. Tapi Soma menahan pintunya saat akan ku tutup. Dia memintaku untuk memikirkannya baik-baik. Aku hanya mengangguk dan menutup pintu..
Besoknya saat bangun tidur kepalaku pusing sekali. Aku benar-benar tidak menyangka Soma bisa menyukaiku. Jadi bagaimana sekarang ? Jika dipikir-pikir, Soma cukup baik, tapi bagaimana dengan Gaka?
Tiba-tiba Gaka mengetuk pintu dan aku menyuruhnya masuk. Gaka mengajakku sarapan, tiba-tiba ia memegang keningku. Aku bisa melihat Gaka benar-benar mengkhawatirkanku. Sepertinya aku tidak rela jika harus melupakan Gaka.  
* * *
Soma mengajakku pergi ke minimarket, saat kami menunggu di kasir. Soma meminta jawaban dariku, tapi aku tidak bisa menerimanya. Sebelum aku menyelesaikan perkataanku, seorang wartawan menghampiri kami. Dia menanyakanku pada Soma dan Soma menjawab aku adalah saudaranya.

* * *
Malamnya aku lihat Gaka sedang membaca buku di ayunan besar belakang vila. Aku duduk di sebelahnya. Tadinya aku ingin mengajaknya ngobrol, tapi aku rasa itu hanya akan mengganggunya. Akhirnya aku hanya mengotak-atik ponselku. Tiba-tiba Soma datang. Sebenarnya aku tidak terlalu senang dengan kehadirannya. Entah kenapa sejak itu aku selalu risih berada di dekatnya.
Secara tidak sengaja tiba-tiba ponselku hampir terjatuh. Saat berusaha mengangkapnya, aku kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh. Beberapa detik sebelum menyentuh tanah, aku merasa ada yang memelukku. Akmi berdua pun jatuh bersama.
Aku baru sadar ternyata tubuhku tidak menyentuh tanah, tapi di atas tubuh seseorang. Aku sempat beradu pandang dengannya beberapa saat. Ku sadari bahwa saat itu matanya sangat indah. Aku langsung bangun dari atas tubuhnya yang tak lain adalah Gaka.

* * *
Soma mengajakku pergi ke perpustakaan. Saat disana Soma mengambilkan sebuah buku bersampul tangan manusia. Soma membuka satu per satu halaman buku itu, sepertinya dia menemukan halaman yang dicari-cari. Tanpa berkata apa-apa Soma memegang tananku. Ia memperlihatkan garis tanganku lalu membaca buku itu lagi.
Tiba-tiba pintu perustakaan yang takjauh dari kam terbuka. Rend an Nao menatap kami. Pandangannya lalu tertuju pada tanganku yang di pegang Soma. Ups! Aku langsung menarik tanganku dari tangan Soma aku ingin katakana kepada mereka bahwa ini tidak seperti yang mereka lihat. Tapi sebelum aku menyelesaikan kalimatku, merteka berdua telah pergi menyebarkan berita ini keseluruh dunia.
***
     Sudah tiga hari aku tersiksa gossip murahan itu. Gakapun tidak sedekat dulu denganku. Mungkin ia berfikir Soma telah menemaniku. Padahal, sebenarnya aku lebih mengharapkan dia yang menemaniku kemana-mana.
***
           Aku mengajak Soma ke Kamarku kenapa aku tidak bisa menerima cintanya. Dan aku memintanya untuk menjelaskan kepada yang lain bahwa kita hanya teman. Soma menundukka kepalanya beberapa saat dan dia bilang, dia akan menjelaskan semuanya nanti saat makan malam.

***
                       Sejak tadi aku tidak melihat Gaka. Ren bilang dia ada di atap. Lalu aku pergi ke atap, tanpa suara aku berdiri di belakangnya. Ternyata Gaka merasakan kehadiranku. Dia bertanya kepadaku kenapa aku tidak bersama Soma. Tiba-tiba Nao datang dan memanggilnya. Dan bilang bahwa Miya sudfah datang. Di lantai bawah, Ren, Soma, You, dan Yoshiki ssudaaaha berkumpul di ruang tamu untuk menyambut Miya teman Gaka. Lalu mengenalkanku kepadanya, soma berbisik kepadaku. Katanya Miya itu mantan pacar Gaka. Miya mengajakku berjalan-jalan di sekitar Vila. Tapi aku menolaknya. Aku tidak ingin menggangggu mereka, apalagi hanya bertiga.

UNSUR INSTRINSIK
DOIKU SUPER STAR
Ø  Tema Mayor   :
Ø  Tema Minor    :
Ø  Alur                 : Campuran (Maju mundur)
Ø  Tahapan Alur  :
Ø  Penokohan      :
-        Zhee    :  Pintar, ambisius, Pemalas, baik dan perhatian
Bukti     :  -     Ku lulus dengan nilai memuaskan bahkan aku berhasil menduduki peringkat lima di antara teman-teman satu sekolahku ( Doiku Super Star : 20)
-           “ Tapi apa salahnya berharap “ ( Doiku Super Star : 1)
-           “ Nanti jangan lupa makan ya bi “ ( Doiku Super Star : 6)
-          “ Hah... terserah kalian menganggapku apa? Aku masih ngantuk ” ( Doiku Super Star : 39)
-        Rena    :  Peduli,  ajil, perhatian
Bukti   :    -  “ Udahlah. Jangan terlalu berharap banyak “( Doiku Super Star : 1)
-        “ Ya ampun Zhee. Lo tuh lucu banget sich! Dari tadi sebenarnya aku pengen ketawa tahu! “( Doiku Super Star : 17)
-        “ oke deh zee. Hati-hati ya “( Doiku Super Star : 22)
-      Mama  : tegar dan penuh semangat, perhatian.
Bukti    :  -  sejak papa meninggal, pekerjaan mama lebih sibuk. Mama harus malanjutrkan bisnis Papa di Kanada. ( Doiku Super Star : 6)
-  Jangan lupa belajar ya! Sebentar lagi ujian kelulusan. Maaf ya, Mama ngak bisa nemenin kamu pas ujian “( Doiku Super Star :7)
-      Bi sum :  baik, perhatian.
Bukti    :   -  “ biobi doain semoga non lulus dan mendapat nilai yang bagus “( Doiku Super Star : 19)
-      “.... baru saja bibi akan memanggil non untuk makan siang. Silahkan di makan non “( Doiku Super Star : 5)
-      Gaka    : Baik, Perhatian., tidak sombong.
-      Bukti   :     -  “ pakai punyaku saja, kemarin tlp disini suaranya kurang bagus saat    kupakai” ( Doiku Super Star :68)
-        “ kalau begitu makanlah yang banyak,. Kalau perlu minum vitamin. Aku tidak ingin kau sakit “( Doiku Super Star : 64)
-        “ ia tidak menyangka dirinya begitu berarti. Bahkan ia takut jika suatu saat nanti aku kecewa ketika mengetahuinya tak sehebat dugaanku “( Doiku Super Star : 4)
-      Soma   : Suka gombal, pantang menyerah, pengertian
Bukti   :     - “ kau terlihat manis saat sedang panik “(  Doiku Super Star : 41)
-          tidak apa-apa, aku akan menunggumu “  Doiku Super Star : 82)
-        “ Tidak apa-apa, aku mengerti perasaannya “ ( Doiku Super Star : 82)
-      Ren      : lucu, gegabah,  jahil.
Bukti   :     - “ sepertinya soma telah mengambil Fansmu “( Doiku Super Star : 73)
-        “lalu bagaimana dengan pacarmu di Tokyo “( Doiku Super Star :  82)
-        “ tungg... jangan bilang kalau kalian sebenarnya... “ ( Doiku Super Star : 72)
-      Yoshiki :  Jahil, perhatian.
Bukti          :  - “ wah... apa saja yang telah kau lakukan Soma? Tega sekali kau merahasiakan ini kepada kami “ ( Doiku Super Star : 72)
-        “ mungkin di atap. Iakan tidak terlalu suka sinar matahari “ ( Doiku Super Star : 77)
-      Nao      : Jahil, gegabah.
Bukti   :  - “ Pantas kulihat kalian sering berdua “( Doiku Super Star : 72)
-         Hoho... ternyata kalian menjalin hubungan ya?! “( Doiku Super Star : 72)
Ø  Latar   :
1.     Latar Waktu    :   -      Pagi
a.       “Jam bekerku bunyi tepat jam setengah enam “ ( Doiku Super Star : 9)
b.     Sudah pukul enam lewat banyak ( Doiku Super Star :10)
-           Siang
a.      “ Pukul sebelas aku turun dan mengurus administrasi Hotel “( Doiku Super Star : 52)
-           Malam
a.        Wah.. pemandangan Tokyo pada malam Hari ternyata ramai sekali “( Doiku Super Star : 37)

2.     Latar Tempat  :   -       Kamar : “ Jam di kamarku “ ( Doiku Super Star : 2)
-           Kantin :  Duduk di bangku kantin ( Doiku Super Star : 3)
-           Rumah : saat sampai di rumah( Doiku Super Star :13)
-          Sekolah : pagi ini aku buru-buru berangkat sekolah ( Doiku Super Star : 16)
-           Bandara : kata rena saat di bandara ( Doiku Super Star : 22)
-          Tokyo : hotel bintang lima di pinggir jalan urtama tokyo ( Doiku Super Star : 24)
-           Hotel  : melihat-lihat suasana hotel ( Doiku Super Star :  25)
-           Perpustakaan : ssstt... ini perpustakaan ( Doiku Super Star : 54)
-           Vila : ayunan di belakang Vila ( Doiku Super Star : 66)
-           Atap : kami berdua menuju atap ( Doiku Super Star : 77)
-           Pantai : menuju ke pantai ( Doiku Super Star : 116)
3.     Latar Alat       :   -      Jam Weker  ( Doiku Super Star : 8)
-           Speaker ( Doiku Super Star : 2)
-           Komputer ( Doiku Super Star : 2)
-           CD album , CD Player, Poster, Kalung ( Doiku Super Star : 22)
-           Mobil ( Doiku Super Star : 23)
-           Kunci Kamar ( Doiku Super Star : 27)
-           Lamupu ( Doiku Super Star :  123)
4.     Latar Suasana             :   -      Senang :  Gue seneng banget ( Doiku Super Star : 3)
-           Menghawatirkan : hei.. kau sakit ? ( Doiku Super Star : 64)
-           Menyebalkan :
-           Membingungkan : aku masih bingung dengan apa yang terjadi ( Doiku Super Star : 120)
-           Menyeramkan : kamar ini cukup menyeramkan saat malam hari ( Doiku Super Star : 57)
-           Membosanan : ( Doiku Super Star : aku bosan harus bersikap manis didepannya  ( Doiku Super Star : 56)
Ø  Sudut pandang            :  Orang pertama pelaku Utama
Ø  Majas                          :     -     Nasi sudah menjadi bubur : alusio ( Doiku Super Star : 15)
-        Gaka akan memberiku hadiah?! : Retoris ( Doiku Super Star : 21)
-        Pukul setengah sebelas aku turun ke bawah : pleonasme ( Doiku Super Star : 22)
-        Disini enak juga ya?! :R etoris ( Doiku Super Star : 77)
-        Ku cukup terguncang mendengarnya : Hiperbola ( Doiku Super Star : 109)
-        Kakiku pegal setengah mati : Hiperbola ( Doiku Super Star : 121)
-        Kata-kata itu bagai sebilah pisau yang menggores hatiku : assosiasi ( Doiku Super Star : 127)
-        Kenapa hatiku tak bisa berpaling padanya?! : Retoris ( Doiku Super Star : 129)
-        Itu baju yang aku pilihkan untukmu kan?! : Retoris ( Doiku Super Star : 130)
-        Pandanganku melarikan diri dari tatapannya yang tajam : Personifikasi ( Doiku Super Star : 141)
Ø  Amanat                       :     -     Jangan terlalu cepat menilai orang
-        Jangan mudah menyerah
-        Jangan berhenti berharap dan tetap optimis















Tidak ada komentar:

Posting Komentar