Minggu, 07 Oktober 2012

Arti Cinta :)) Part I


Satu ( ˘ ³˘)♥

Azka!! Orang yang sedari dulu-sejak awal masuk kelas  SMP- selalu membuatku meleleh ketika mendapatinya berada di hadapanku. Sosok pria muda dengan segala kesempurnaan yang telah tuhan anugrahkan kepadanya. Membuat setiap pasang mata yang melihatnya susah untuk berpaling. Yah, dan dia telah berhasil menjadi salah satu  Orang yang mampu membuat detak jantungku selalu kembang kempis dengan begitu cepat dan tak beraturan. Bola mata hitamnya yang begitu indah mempesona, membuatku seolah berhenti bernafas seketika menatapnya. Tatapan matanya yang tajam membuat setiap cewek yang melihatnya seolah meleleh begitu saja.
Yah, dialah Azka Denies Ben Casanino. Anak kelas XII Ia 5. Dua  tingkat di atasku. Kali ini kita ditakdirkan sekolah di sekolahan yang sama. Entah apa yang membuat lelaki ini bisa berada di  sekolah ini. Dia menjadi murid baru di sekolah ini. Tepatnya dikelas XII IPA 5. Enggak heran juga sih, sekolahku –Harapan Bangsa- memang menjadi salah satu SMA favorit di kotaku. Namun,  Bagaimana tidak terkejut? Pasalnya, selepas lulus SMP dia pindah ke London bersama orang tuanya, dikarenakan sang ayah sedang bertugas di KBRI London. Suatu kebahagiaan tersendiri tentunya bagiku bisa satu sekolah lagi dengannya. Bahkan, sekalipun terdapat banyak gurat perubahan diwajahnya, akupun masih dapat mengenalinya seperti Azka yang ku kagumi dulu.
Terlintas kembali kejadian tadi pagi saat pertama kalinya aku bertemu dengan Azka-setelah acara perpisahan angkatannya di SMP- yang masih cukup berkesan untukku.
“Kamu bawa flashdisk kakak?” Tanya kak Revan dari sebrang telpon yang membuat langkahku terhenti diujung koridor sekolah.
“ha? Kayaknya sih enggak kak, tapi bentar deh aku cek lagi ditas” balasku sembari mengobrak-abrik isi tas Ranselku berusaha mencari barang yang dimaksud. “eh iya kak, flashnya ada di Aku nih” timpalku sembari nyengir kuda dengan perasaan sedikit bersalah (*ehh) . Aku tau, kak Revan mungkin sedang membutuhkan flas ini karna terdapat proyek maketnya untuk tugas praktek TIk.
“aduh dek, gimana sih. Yudah, kakak puter balik arah kesekolahmu. Tungguin di gerbang. Ntar keburu telat nyampe sekolah” protes kak Revan yangdiikuti dengan bunyi telpon pertanda mati.

Haduh, beruntunglah tadi pagi kak Revan ngajak berangkat lebih awal dari biasanya. Kalo tidak bisa jadi kami berdua sama-sama telat masuk kelas gara=gara flashdisk kakrevan kebawa aku.
Dengan langkah lebar, aku menuju gerbang sekolah menunggu kedatangan Kak Revan, sembari membereskan beberapa buku yang sempat aku keluarkan gara-gara mencari Flasdisk tadi. Namun sungguh malangnya nasibku kali ini. Saat sudah hamper mencapai gerbang sekolah, ada seorang siswa yang tak sengaja menyerempetku dengan motoryang dikendarainya sehingga membuat buku-buku yang tak sempat aku masukkan tadi berceceran di paving halaman sekolah.
Dengan besarhati, ku punguti buku-buku itu tanpa mengharapkan lelaki yang menyerempetku tadi berjiwa pahlawan mau membantuku untuk memungut buku-buku ini. Namun tuhan berkata lain, ternyata laki-laki itu datang menghampiriku dan duduk tepat dihadapanku.
hmm.. syukur deh, kalo masih nyadar diri mau bantuin buat beresin nih buku.syukurku dalam hati. Namun sedetik kemudian sesuatu telah terjadi ketika lelaki itu membuka helmnya dan menyerahkan buku-buku yang dipungutnya kepadaku.
Dagdigdug. Sungguh, irama detak jantungku kini mulai tak beraturan.lelaki itu menatapku tajam namun tak berekspresi. Tatapan matanya, raut mukanya. Yah, aku sangat mengenali sosok ini. Sosok yang selalu aku impikan semenjak dua tahun terakhir. Membuat perasaanku kacau balau saat itu. Senang, sedih, bahagia. Semua campur menjadi satu. Bagaimana tidak, seorang Azka Denies ben Casanino kini berada nyata dihadapanku. Tuhan, bantulah aku mengendalikan diriku ini. Jangan biarkan aku pingsan di sini.
“Sorry, aku enggak sengaja” kata Azka yang membuatku tersadar dari lamunanku tentangnya.
Ya ampun. Ternyata dia masih tidak berubah. Selalu baik hati kepada siapapun yang lemah dan benar. Tetapi masih dengan gayanya yang cool dan tidak terlalu banyak Expresi dan bicara.
“oh.. iiya kak. Enggak apa, makasih ya” balasku tak kalah gugupnya berhadapan dengan dia seperi ini.
Azka langsung kembali kemotornya setelah memberikan tumpukan buku-buku itu yang sempat berserakan. Dan tanpa basa-basi lagi dia melesat pergi Dari hadapanku bersama motornya.
Yah, begitulah kurang lebih kejadian tadi pagi. Berawal dari flashdisk kak Revan. Ternyata membawa keberuntungan untukku. Mungkin tuhan memang menakdirkan kita berjodoh. Atau mungkin tuhan ingin mengujiku dengan menyiksa batinku karna mulai hari ini, mungkin tiap kali aku berpapasan dengannya. Seperti kebiasaanku waktu SMP dulu. terang saja cukup menyiksaku, pasalnya dia hanya mampu kukagumi dari jauh saja tanpa dia  tau sedikitpun apa yang kurasa. Nyesek banget sob :’(
Tapi walaupun begitu, sebenarnya aku sudah cukup bersyukur banget bisa bareng satu sekolah lagi sama si doi. Setiap saat aku bisa mengawasi tiap gerak tingkah lakunya saat jam istirahat. Sejak mengenal dia, lebih tepatnya aku yang mengenali dia, jam istirahat merupakan jam yang selalu ku tunggu-tunggu. Bagaimana tidak, setiap kali istirahat itu  pertanda pula aku bias curi-curi pandang mengawasi tiap gerak-gerik tingkah lakunya dari kejauhan. Menatapnya sedang tersenyum dan tertawa kecil bersama teman-temannya. Anugrah banget aku bisa mendapatkan momen seperti itu.

Sejauh ini, dia menjadi salah satu mahluk tuhan tersexy dalam hidupku.
 ( ˘ ³˘)♥

“Hayo.. lagi ngapain?”
Seketika aku tersedak minuman yang ku sedot perlahan-lahan sembari menikmati pemandangan indah di sudut kantin yang lain. Ya disana terdapat si Azka bersama teman-teman kelasnya. Sesuai dugaanku sebelumnya. Sejak pertemuan kami yang pertamakalinya setelah sekian lama, aku selalu melakukan rutinitasku lagi seperti sediakala-waktu SMP. Seminggu pasca dia bersekolah disini, pojok kantin dekat warung mbok minah itu kini memang menjadi tempat favorit Azka nongkrong bersama teman-teman barunya.
            Kutatap Seorang cowok berambut hitam lebat, dengan aksen orang Indonesia tulen tampak di wajah itu. Ya, dia Excell teman sekelasku kini datang bagai pengganggu mimpi indahku bersama Mia. Yah, mereka berdua memang teman baikku di kelas.
            “ah, sial lu. Ngagetin tau. Apaan sih?” tanyaku sedikit kesal sembari membersihkan beberapa tetes tumpahan air minum di rok sekolahku. “seneng banget ya bikin orang mati tersedak?”
            “yailah, gitu aja ngambek kamu cha” celah Mia
            “iya deh sory sory” Excell memohon dengan mukanya yang di bikin sok unyu.
            “demi apa kamu minta maaf. Di Dunia gak ada yang gratis tau” balasku sebal
            Excel hanya menyeringai. Sembari ngambek, diam-diam aku curi pandang kea rah Azka bersama teman-temannya. Namun sungguh tidak beruntungnya diriku. Kali ini Excell benar-benar menjadi mimpi burukku. Azka telah raib dari pandangan mataku.
( ˘ ³˘)♥
Lelaki itu selalu membuatku mati gaya.

Ya, itu mungkin yang sekarang tengah terngiang-ngiang di telingaku. Lelaki itu memiliki pesona tersendiri. Seperti orang yang taka sing lagi bagiku. Namun siapa? Berulang-ulang pertanyaan itu muncul dibenakku. Atau mungkin itu hanya perasaanku saja setelah sekian lama tidak bertemu dengan Azka? Yah, mungkin bisa jadi. Namun, seelah berpisah kurag lebih dua tahun terakhir, entah mengapa aku merasa lebih dekat dengannnya saat pertama kali bertemu dengannya lagi. Ah lupakan saja. Toh itu bukanlah hal yang terpenting bagiku untuk saat ini. Yang terpenting saat ini, aku sudah bisa beremu dengan dia lagi walau hanya dapat kuliha namun tak dapat kusentuh.
Aku masih tergeletak dengan malasnya di atas ranjang kesayanganku. Ku ambil I-pod ku untuk memutar beberapa lagu. Namun, belum sempat aku memasangearphon ditelinga, aku jadi teringat dengan Reza. Sahabat mayaku. Lebih tepatnya teman dekat di YM. Aku mengenalnya dari salah satu forum diskusi, hingga akhirnya dia menjadi salah satu teman yang masuk account YM aku gara-gara sering diskusi tentang berbagai hal. Tak jarang pula aku sering curhat tentang berbagai hal dengan dia. Bahkan dia juga mengerti tentang Azka. Aku berteman dengan Reza sedari kelas 2 SMP. Yah, walaupun intensitas hubungan kita tidak terlalu sering karna dia-Reza- juga memiliki kesibukan sendiri di Inggris. Ya.. dia WNI yang kini tengah study di inggris. Jadi, kami lebih sering berhubungan saat malam hari atau tengah malam. Karena perbedaan waktu di Negara kami.
Hem.. sudah tak sabar rasanya aku menceritakan tentang kejadian beberapa waktu lalu kepada Reza. Hamper saja aku melupakan dia beberapa minggu ini karna terlalu bahagia dengan kedatangan Azka beberapa waktu lalu. Ku ambil laptop kesayanganku dan langsung kuhubungkan ke jaringan internet modem. Hem.. semoga saja kali ini dia Online. Biasanya jam-jam seperti ini dia sering online. Berdoa sajalah.
5 menit kemudian, benar saja terjadi. Orang yang aku harapkan akhirnya datang juga.
Aku : hey!!
Reza : hey. Where are you?
Reza : long time I can’t see u here
Aku : hahaha im sorry, sedikit sibuk
Aku : aku punya cerita heboh. Maybe u will interesting about that
Reza : really.. tell me J
Akupun mulai menceritakan tentang kedatangan Azka kembali kepada reza. Entah mengapa, walaupun aku tidak pernah bertemu dengannya walau hanya sekali, aku cukup merasa nyaman untuk berbagi dengannya. Dan sedikit lebih, aku juga bisa mengerti sifatnya dari hubungan kami walau hanya melalui chat saja. Mungkin karna Reza orangnya asik, gokil dan asik buat di ajak tukar pendapat. Tak jarang, dia juga sering menceritakan tentang kegiatannya di Inggris.  Cukup menyenangkan punya teman seperi dia J Thanks god sudah mau memberikan kesempatan seperti ini. Hari panjang yang cukup indah untukku.
( ˘ ³˘)♥
Di mana lelaki itu?
Aku mengedarkan pandanganku di sekeliling kantin sekolah. Yah, seperti biasa. Aku tengah menunggu kehadirannya disalah satu bangku kantin favoritku bersama dengan Mia dan Excell. Favoritku lebih tepatnya. Soalnya dari sini merupakan tempat yang paling strategis dan yan paling jelas buat ngintip kak Azka di tempat tongkrongan favoritnya di Kantin.
“Eh,pada mau pesen apa” Tanya Excell menawarkan diri
“sama deh” balasku alakadarnya. Soalnya mataku mulai fokus ke Azka yang sudah datang duduk di sudut pojok kantin.
Excell pun bergegas pergi sedangkan Mia masih setia di sampingku menemani tingkah lakuku yang rada setengah gila mungkin.
“ Ya Ampun cha, demen banget kamu mantengin dia mulu. Ga bosen apa. Lagian dengan lu pantengin dia saben hari bisa bikin dia tau apa kalo lo seneng sama si dia?” keluh Mia yang mulai bosan mungkin melihat kerjaanku tiap kali istirahat. Padahal belum ada sebulan ini. Hehehe apalagi dulu ya, waktu SMP. Kan sering banget. Pasti si Mia sebenernya bosen juga. Tapi gue seneng punya sahabat karib seperti dia yang bisa mengerti aku.
“ah biarin aja.Orang gue seneng ini” balasku sambul tersenyum berbunga-bunga. Namun sedetik kemudian senyumku berubah dan lenyap seketika “Eh, Mia. Lihat deh. Blagu banget sih si Niky. Sok kecantikan n kecentilan duduk disamping Kak Azka?” tanyaku sedikit snewen
“Mana?”
“Tuh liatin tuh, ganjen banget tau”
“oh,cewek itukan emang mbok-mbokane cewek-cwek disekolah ini. Sok artis gitu deh. Tapi emang cantik sih. Si niky kan? ” Tanya Mia memastikan. Semakin membuat hatiku panas aja nia anak. Ihh
“ Cantikan jugak aku “
“ Itukan menurut kamu. Hahahaha cie.. jeles nih”
“ ih, jeles atau enggak tu gak penting”
“Hahaha,ngambek !! Denger-denger, eh katanya sih mereka sekelas sih”
“Whatssss?” mataku melotot seketika
“ Woy, Pada ngomongin apaan sih?” Tanya Excell yang tiba-tiba nongol dengan nampan yang berisi pesanan kita. Udah makin mirip ajadia sama akang-akang yang jualan bakso. Hahaha
“ itu, si Niky mulai ganjen sama anak baru itu” terang Mia ke Excell
“ oh, sama si Azka? ” tampaknya Excell telah mengerti target yang kita maksud “hahaha biarin ajalagi, cowok mana coba yang ga mau sama si Niky.Dia Emang cakep pake banget. Aduhai deh. Hahaha” sial !! rutukku dalam hati kesal. Udah tau muka ku sedikit adem. Pake dipuji lagi sama si Excell. Awas aja kalo dia sampe pacaran sama kak Azka !!

Gubrakkk!! Tanpa disadari aku sedikit membanting meja kantin dan bergegas berdiri.
“ udah yuk, balik ke kelas. Keburu masuk. Ntar telat lagi” pintaku sembari langsung ngeloyor pergi. Ucapan Excell tadi sedikit membuat selera makanku hilang. Ih, ga tau ati panas ya? Keluhku dalam  hati. Memang sih, Excell enggak bisa disalahkan juga seratus persen. Pasalnya dia tidak tahu mengenai Azka sedikitpun. Excell baru berteman dengan aku dan Mia sejak kelas 2 SMP. tEpat setelah kelulusan kak Azka. Satu-satunya orang yang mengerti tentang Azka selain diriku adalah Mia. Dia bener-bener best friend sedari awal masuk SMp dulu. Eh, ada si Reza juga sih yang tau tentang Azka.
( ˘ ³˘)♥


Bersambung. tunggu posting selanjutnya yah. semoga terhibur. kalo sempet beri komentar dan saran juga boleh :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar