EMPAT ( ˘ ³˘)♥
Pagi ini masih sama seperti hari-hari
sebelumnya. Cuma bedanya aku berangkat ke sekolah lebih pagi hari ini.
Pasalnya, pagi ini aku nebeng mas Revan kesekolah. Biarpun harus berangkat
sedikit lebih pagi. Apalagi ujian tengah
smester sudah 3 hari lagi, tapi tetap saja kegiatan di sekolah full dan padat.
Di gerbang sekolah sudah tampak pak Soleh
selaku satpam di samping pos satpam
tempatnya biasa mangkal kalo lagi jaga.
“ selamat pagi mbak
cha-cha.. “ sapanya terhadapku ketika aku melangkah mendekati gerbang
sekolah”tumben banget jam segini udah di sekolah mbak. Biasanya juga hampir bel
baru dateng” tanya pak Soleh sedikit meledek
“wah gimana sih pak?
Sayanya datang telat aja di tegur, giliran dateng pagi aja malah di ledekin”
protesku tak mau kalah
“ya tumben-tumbenan aja
gitu mbak. Tapi baguslah kalo tiap hari mbak cha-cha datengnya pagi. Masak
calon penerus bangsa telatan, ya ancur nanti bangsanya hehehe”
“huu.. dasar pak Soleh
ada-ada aja..” sergahku sambil melanjutkan perjalanan menuju ke kelasku.
Sesampai dikelas, aku
duduk dibangkuku sambil membaca novel Karya Andrea Hirata terrbaru yang baru
aku beli kemarin bersama Excell dan Mia. Beberapa menit kemudian, Excell
menyusul tiba dikelas juga dengan mukanya yang sedikit lecek.
“loe kenapa pagi-pagi
udah lecek gitu?” tanyaku tapi pandangan mataku mash tetap tertuju pada buku
bacaanku itu
“enggak kenapa-kenapa,
kayaknya rada enggak enak badan”
“enggak enak badan kok
malah sekolah. Kalo sakit itu dirumah. Udah tau harri ini kita ada mata
pelajaran olahraga. Tau sendiri pak jono orangnya gimana, gak kenal ampun.
Mendingan kamu gak usah ikut mapel sekalian deh, istirahat aja di UKS. Ntar habis
olahraga baru ikutan mapel” pintaku sok jadi emak-emak
Tepat saat aku
menasehati Excell bel masuk jam
pelajaran pertama dimulai. Excellpun menuruti saranku agar istirahat di UKS
saja. Memang tampak aneh wajah excel hari ini, tampak seperti tidak tidursemalaman
suntuk.
( ˘ ³˘)♥
Olahraga kali ini cukup
memeras tenaga juga. Pasalnya selama dua jam matapelajarn olahraga, kami di
wajibkan untuk olah fisik. Dan ini merupakan mata pelajaran yang paling kubenci
sedari dulu. Namun, berhubung lapangan kami olahraga berada tepat didepan kelas
Azka itu membuatku semangat tiap kali istirahat. Aku bisa sekaligus curi-curi
pandang kearah kelas Azka siapa tau bisa melihatnya tengah berada diluar kelas.
Dan ini merupakan semngat tambahan untukku ketika olahraga walaupun cukup
melelahkan. Beruntung Excell lebih memilih untuk beristirhat di UKS. Bisa-bisa
dia malah pingsan dilapangan kalo mengikuti olahraga hari ini.
Usai Olag raga, seperti
biasa aku menuju ke lorog bawah tangga
untuk mengambil baju gantiku diloker yang terletak dilorong bawah
tangga. Tapi saat aku tengah membuka lokerku untuk mengambil baju gantinya,
justru aku mendapati setangkai bunga mawar putih diatas baju gantiku. Lengkap
dengan sepucuk surat kecil di ujung tangkai. Perlahan-lahan kuraih bunga itu dan
mulai kubuka surat itu.
“SELAMAT PAGI”
Penggemar rahasiamu J
Begitu kalimat yang
tertera dalam sepucuk surat tersebut. Aku jadi semakin terheran-heran setelah
membaca surat itu. Penggemar rahasia?? Siapa?? Sok misterius banget ni
orang. Gerutuku dalam hati. Hari gini masih aja ada penggemar rahasia. Memang
sih aku menyukai mawar putih, tapi dari siapa???
Jam istirahat kali ini
berbeda dengan hari-hari biasa. Aku tidak kekantin untuk menunggu kedaangan
azka. Tapi kali ini aku ke UKS untuk menjenguk Excell bersama dengan Mia.
“ Lu kalo sakit ngapain
masuk cell” Tanya Mia mengomelin Excell yang kali ini duduk di atas ranjang UKS
“ enggak kok, gue enggak
papa. Cma sedikit pusing aja tadi. Tapi sekarang udah gak papa kok. Bntar lagi
juga masuk kelas. Kan ada ulangan”
“ udah, kalo masih sakit
istirahat aja dulu” tegurku “ eh cell, ta gak. Tiba-tiba tadi ada orang aneh n
sok misterius naruh bunga di lokerku gitu” ceritaku sedikit panjang lebar.
Aku menceritakan kejadian
tentang sang penggemar rahasiayang sok Misterius itu kepada Mia dan Excell.
Mumpung kita bertiga lagi pada ngumpul bareng.
( ˘ ³˘)♥
Akhirnya uts pun tlah datang. Itu tandanya siap-siap selama
seminggu penuh hatus focus untuk belajar dan ujian. aku juga belajar
mati-matian, karena kami bertiga, aku, Mia dan Excell taruhan untuk mendapatkan
nilai yang paling baik dikelas. Ini membuat aku sejenak melupakan Azka ataupun
teman mayaku Reza. Kali ini aku harus focus dengan ujian terlebih dahulu untuk
mendapat nilai terbaik.
Dan dua minggu lagi tandanya
Azka akan Ujian nasional. Hem.. pertanda akan semakin jarang waktu untuk bisa
melihat Azka. Begitu pula dengan mas Revan. Dia juga kelas XII berarti dua
minggu lagi dia akan ujian nasional. Mas Azka, Mas Revan, semoga kalian
berhasil. Doaku dalam hati
Semalaman suntuk aku belajar dan berlatih soal-soal. Karena saat
kenaikan kelas XI nanti, aku ingin mengambil jurusan IPA. Hitung-hitung
melanjutkan perjuangan Azka di Ipa. Jadi nilai untuk mata pelajaran
IPAku tentunnya harus baik jika menginginkan masuk kelas ipa.
Dan selama seminggu penuh UTS, seminggu penuh pula tak ada waktuku
untuk bermain-main. Kali ini semua waktu aku fokuskan untuk belajar, belajar,
belajar, dan berdoa.
Namun ada satu hal yang justru membuatku kepikiran. Azka bukanlah
hal yang ku pikirkan kali ini, melainkan tentang penggemar yang sok misterius
itu. Selama UTS berlangsung-setelah pertama kalinya- aku mendapati lokerku
berisi bunga mawar putih yang tak jelas pengirimnya itu,orang itu tak pernah
absen untuk memberikan bunga mawar putih. Siapakah gerangan? Anehnya, dia hampir
selalu tau tentang moodku tiap kali aku sedih ataupun butuh semangat. Dia
selalu menyelipkan kata-kata indah dan penyemangat dalam surat yang diselipkan
dibunga mawar itu.
( ˘ ³˘)♥
Minggu malam-setelah
seminggu penuh tak ada waktu bermain hanyalah untuk UTS-, aku, Mia, dan Excell
mampir disalah satu café langganan kami bertiga untuk makan malam tepatnya.
Tempat ini memang tempat tongkrongan favorit kami selepas nonton film, atau
sekedar berburu buku di Mol ini.. Suasananya asik dan desain cafenya yang
minimalis. Membuat kami bertiga betah disini. Apalagi menu yang dihidangkan
juga gak kalah enak dengan restoran-restoran mewah. Café ini juga cukup mewah
namun harga masih masuk kantong pelajar. Cocok banget kan??
“ phew, nyebelin banget tau enggak sih. Jaman gini masih maen
penggemar rahasia segala !!! Helloh, dia pikir ini jaman nenek buyutnya apa,
masih maen gitu segala” protesku ngomel lebih ke diriku sendiri tentang
penggemar rahasia yang sok misterius tersebut “kalo emang seriusan suka, to the poin dong.
Gak gentel banget sih tu orang”
“iya kalo cowok, kalo cowek” tanya Mia sembari
mencomot makananyang dipesannya ke dalam mulut. Sedangkan aku hanya bergidik ngeri. Masa iya penggemarnya
cewek?
“ ya mungkin aja dia si penggemar rahasiamu
itu punyaalasan ersendiri kenapa dia melakukan itu” Excell menengahi dengan
lebih bijak
“ iya juga sih, tapi enggak segitunya juga
kan. Toh, gue gak bakalan ngebunuh dia kalo gue tahu sapa orangnya”
“ hahahahaha, sapa tau dia takut sama tampang
kamu yang serem cha” Mia malah terkekeh menertawakanku
“ udah-udah, ngapain pula kita musti
membicarakan hal yang gak jelas tentang itu. Sekarang kitakan kumpul disini
buat seneng-seneng habis ujian. Mending kita have fun aja deh” kata Excell
bijak
Benar juga sih, kami kumpul bareng kali ini
memang sengaja untuk merefresh otak kami setelah seminggu penuh ujian. Apalagi
sudah lama kami tidak nongkrong bersama lagi untuk bertukar cerita yang
terkadang menjadi ajang curhat.
“ bener juga. Eh, ayoo masih pada inget kan
sama perjanjian kita?” tanyaku mengingatkan mereka akan perjanjian hasil nilai
UTS
“ inget dunk, tenang aja. Sapapun yang
terendah harus mentraktir kita buat makan-makan”Excell menambahkan
“ Sepertinya alamat deh gue jadi yang
terendah” kata Mia sedikit putus asa
“ hahahaha enggak boleh gitu lah, tau sendiri
aja otak Excell kayak gimana. Aku aja belum tentu menang ngelawan dia” jawabku
menyemangati Mia agar dia tak berkecil hati. Sedangkan Excell hanya terkekeh.
Yah.. Excell memang sering langganan menjadi juara kelas. Sejak uts
semester pertama maupun ujian semester. Bahkan dalam ulangan harian, tak jarang
dia juga dapat nilai terbaik dikelas. Tak heran, kalau nanti dia yang akan
menjadi yang terbaik diantara kita bertiga.
Malam ini kamipun menghabiskan waktu kami bersama untuk bertukar cerita
yang diselingi dengan gelak tawa antara kami bertiga. Suasana yang cukup hangat
dan indah untuk persahabatan kami bertiga. Beruntung sekali aku bisa memiliki
sahabat seperti mereka. Orang yang selalu mampu membatuku saat aku kesusahan,
penyemangatku saat aku terjatuh, dan teman terbaik saat aku bahagia bersama
mereka. Perhatian dari mereka juga sangat berpengaruh dalam hidupku.
Benar-benar teman yang care denganku. Thankyu guys
( ˘ ³˘)♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar