Jumat, 12 Oktober 2012

Novel : Ari cinta 4


EMPAT ( ˘ ³˘)♥

 Pagi ini masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Cuma bedanya aku berangkat ke sekolah lebih pagi hari ini. Pasalnya, pagi ini aku nebeng mas Revan kesekolah. Biarpun harus berangkat sedikit lebih pagi. Apalagi  ujian tengah smester sudah 3 hari lagi, tapi tetap saja kegiatan di sekolah full dan padat.
 Di gerbang sekolah sudah tampak pak Soleh selaku  satpam di samping pos satpam tempatnya biasa mangkal kalo lagi  jaga.
“ selamat pagi mbak cha-cha.. “ sapanya terhadapku ketika aku melangkah mendekati gerbang sekolah”tumben banget jam segini udah di sekolah mbak. Biasanya juga hampir bel baru dateng” tanya pak Soleh sedikit meledek
“wah gimana sih pak? Sayanya datang telat aja di tegur, giliran dateng pagi aja malah di ledekin” protesku tak mau kalah
“ya tumben-tumbenan aja gitu mbak. Tapi baguslah kalo tiap hari mbak cha-cha datengnya pagi. Masak calon penerus bangsa telatan, ya ancur nanti bangsanya hehehe”
“huu.. dasar pak Soleh ada-ada aja..” sergahku sambil melanjutkan perjalanan menuju ke kelasku.
Sesampai dikelas, aku duduk dibangkuku sambil membaca novel Karya Andrea Hirata terrbaru yang baru aku beli kemarin bersama Excell dan Mia. Beberapa menit kemudian, Excell menyusul tiba dikelas juga dengan mukanya yang sedikit lecek.
“loe kenapa pagi-pagi udah lecek gitu?” tanyaku tapi pandangan mataku mash tetap tertuju pada buku bacaanku itu
“enggak kenapa-kenapa, kayaknya rada enggak enak badan”
“enggak enak badan kok malah sekolah. Kalo sakit itu dirumah. Udah tau harri ini kita ada mata pelajaran olahraga. Tau sendiri pak jono orangnya gimana, gak kenal ampun. Mendingan kamu gak usah ikut mapel sekalian deh, istirahat aja di UKS. Ntar habis olahraga baru ikutan mapel” pintaku sok jadi emak-emak
Tepat saat aku menasehati  Excell bel masuk jam pelajaran pertama dimulai. Excellpun menuruti saranku agar istirahat di UKS saja. Memang tampak aneh wajah excel hari ini, tampak seperti tidak tidursemalaman suntuk.
( ˘ ³˘)♥
Olahraga kali ini cukup memeras tenaga juga. Pasalnya selama dua jam matapelajarn olahraga, kami di wajibkan untuk olah fisik. Dan ini merupakan mata pelajaran yang paling kubenci sedari dulu. Namun, berhubung lapangan kami olahraga berada tepat didepan kelas Azka itu membuatku semangat tiap kali istirahat. Aku bisa sekaligus curi-curi pandang kearah kelas Azka siapa tau bisa melihatnya tengah berada diluar kelas. Dan ini merupakan semngat tambahan untukku ketika olahraga walaupun cukup melelahkan. Beruntung Excell lebih memilih untuk beristirhat di UKS. Bisa-bisa dia malah pingsan dilapangan kalo mengikuti olahraga hari ini.
Usai Olag raga, seperti biasa aku menuju ke lorog bawah tangga  untuk mengambil baju gantiku diloker yang terletak dilorong bawah tangga. Tapi saat aku tengah membuka lokerku untuk mengambil baju gantinya, justru aku mendapati setangkai bunga mawar putih diatas baju gantiku. Lengkap dengan sepucuk surat kecil di ujung tangkai. Perlahan-lahan kuraih bunga itu dan mulai kubuka surat itu.
“SELAMAT PAGI”
Penggemar rahasiamu J
Begitu kalimat yang tertera dalam sepucuk surat tersebut. Aku jadi semakin terheran-heran setelah membaca surat itu. Penggemar rahasia?? Siapa?? Sok misterius banget ni orang. Gerutuku dalam hati. Hari gini masih aja ada penggemar rahasia. Memang sih aku menyukai mawar putih, tapi dari siapa???
Jam istirahat kali ini berbeda dengan hari-hari biasa. Aku tidak kekantin untuk menunggu kedaangan azka. Tapi kali ini aku ke UKS untuk menjenguk Excell bersama dengan Mia.
“ Lu kalo sakit ngapain masuk cell” Tanya Mia mengomelin Excell yang kali ini duduk di atas ranjang UKS
“ enggak kok, gue enggak papa. Cma sedikit pusing aja tadi. Tapi sekarang udah gak papa kok. Bntar lagi juga masuk kelas. Kan ada ulangan”
“ udah, kalo masih sakit istirahat aja dulu” tegurku “ eh cell, ta gak. Tiba-tiba tadi ada orang aneh n sok misterius naruh bunga di lokerku gitu” ceritaku sedikit panjang lebar.
Aku menceritakan kejadian tentang sang penggemar rahasiayang sok Misterius itu kepada Mia dan Excell. Mumpung kita bertiga lagi pada ngumpul bareng.
( ˘ ³˘)♥
Akhirnya uts pun tlah datang. Itu tandanya siap-siap selama seminggu penuh hatus focus untuk belajar dan ujian. aku juga belajar mati-matian, karena kami bertiga, aku, Mia dan Excell taruhan untuk mendapatkan nilai yang paling baik dikelas. Ini membuat aku sejenak melupakan Azka ataupun teman mayaku Reza. Kali ini aku harus focus dengan ujian terlebih dahulu untuk mendapat nilai terbaik.
Dan dua minggu  lagi tandanya Azka akan Ujian nasional. Hem.. pertanda akan semakin jarang waktu untuk bisa melihat Azka. Begitu pula dengan mas Revan. Dia juga kelas XII berarti dua minggu lagi dia akan ujian nasional. Mas Azka, Mas Revan, semoga kalian berhasil. Doaku dalam hati
Semalaman suntuk aku belajar dan berlatih soal-soal. Karena saat kenaikan kelas XI nanti, aku ingin mengambil jurusan IPA. Hitung-hitung melanjutkan perjuangan Azka di Ipa. Jadi nilai untuk mata pelajaran IPAku tentunnya harus baik jika menginginkan masuk kelas ipa.
Dan selama seminggu penuh UTS, seminggu penuh pula tak ada waktuku untuk bermain-main. Kali ini semua waktu aku fokuskan untuk belajar, belajar, belajar, dan berdoa.
Namun ada satu hal yang justru membuatku kepikiran. Azka bukanlah hal yang ku pikirkan kali ini, melainkan tentang penggemar yang sok misterius itu. Selama UTS berlangsung-setelah pertama kalinya- aku mendapati lokerku berisi bunga mawar putih yang tak jelas pengirimnya itu,orang itu tak pernah absen untuk memberikan bunga mawar putih. Siapakah gerangan? Anehnya, dia hampir selalu tau tentang moodku tiap kali aku sedih ataupun butuh semangat. Dia selalu menyelipkan kata-kata indah dan penyemangat dalam surat yang diselipkan dibunga mawar itu.
( ˘ ³˘)♥

Minggu malam-setelah seminggu penuh tak ada waktu bermain hanyalah untuk UTS-, aku, Mia, dan Excell mampir disalah satu café langganan kami bertiga untuk makan malam tepatnya. Tempat ini memang tempat tongkrongan favorit kami selepas nonton film, atau sekedar berburu buku di Mol ini.. Suasananya asik dan desain cafenya yang minimalis. Membuat kami bertiga betah disini. Apalagi menu yang dihidangkan juga gak kalah enak dengan restoran-restoran mewah. Café ini juga cukup mewah namun harga masih masuk kantong pelajar. Cocok banget kan??  
“ phew, nyebelin banget tau enggak sih. Jaman gini masih maen penggemar rahasia segala !!! Helloh, dia pikir ini jaman nenek buyutnya apa, masih maen gitu segala” protesku ngomel lebih ke diriku sendiri tentang penggemar rahasia yang sok misterius tersebut “kalo emang seriusan suka, to the poin dong. Gak gentel banget sih tu orang”
“iya kalo cowok, kalo cowek” tanya Mia sembari mencomot makananyang dipesannya ke dalam mulut. Sedangkan aku hanya bergidik ngeri. Masa iya penggemarnya cewek?
“ ya mungkin aja dia si penggemar rahasiamu itu punyaalasan ersendiri kenapa dia melakukan itu” Excell menengahi dengan lebih bijak
“ iya juga sih, tapi enggak segitunya juga kan. Toh, gue gak bakalan ngebunuh dia kalo gue tahu sapa orangnya”
“ hahahahaha, sapa tau dia takut sama tampang kamu yang serem cha” Mia malah terkekeh menertawakanku
“ udah-udah, ngapain pula kita musti membicarakan hal yang gak jelas tentang itu. Sekarang kitakan kumpul disini buat seneng-seneng habis ujian. Mending kita have fun aja deh” kata Excell bijak
Benar juga sih, kami kumpul bareng kali ini memang sengaja untuk merefresh otak kami setelah seminggu penuh ujian. Apalagi sudah lama kami tidak nongkrong bersama lagi untuk bertukar cerita yang terkadang menjadi ajang curhat.
“ bener juga. Eh, ayoo masih pada inget kan sama perjanjian kita?” tanyaku mengingatkan mereka akan perjanjian hasil nilai UTS
“ inget dunk, tenang aja. Sapapun yang terendah harus mentraktir kita buat makan-makan”Excell menambahkan
“ Sepertinya alamat deh gue jadi yang terendah” kata Mia sedikit putus asa
“ hahahaha enggak boleh gitu lah, tau sendiri aja otak Excell kayak gimana. Aku aja belum tentu menang ngelawan dia” jawabku menyemangati Mia agar dia tak berkecil hati. Sedangkan Excell hanya terkekeh.
Yah.. Excell memang sering langganan menjadi juara kelas. Sejak uts semester pertama maupun ujian semester. Bahkan dalam ulangan harian, tak jarang dia juga dapat nilai terbaik dikelas. Tak heran, kalau nanti dia yang akan menjadi yang terbaik diantara kita bertiga.
Malam ini kamipun menghabiskan waktu kami bersama untuk bertukar cerita yang diselingi dengan gelak tawa antara kami bertiga. Suasana yang cukup hangat dan indah untuk persahabatan kami bertiga. Beruntung sekali aku bisa memiliki sahabat seperti mereka. Orang yang selalu mampu membatuku saat aku kesusahan, penyemangatku saat aku terjatuh, dan teman terbaik saat aku bahagia bersama mereka. Perhatian dari mereka juga sangat berpengaruh dalam hidupku. Benar-benar teman yang care denganku. Thankyu guys

( ˘ ³˘)♥








Tidak ada komentar:

Posting Komentar