Kamis, 11 Oktober 2012

Novel : Arti Cinta Part 3


TIGA ( ˘ ³˘)♥


            Suasana Sekolah pagi ini tampak begitu ramai. Banyak siswa-siswi yang berlalu lalang di antara koridor sekolah. Ada yang tengah asik bercengkrama bersama segerombolan teman-temannya, ada pula yang tengah asik dengan pasangannya. Semua tampak begitu ceria yang seolah membuat seantero sekolah ini gaduh dengan canda tawa mereka.
Ya.. begitulah suasana sekolahku saat jam istirahat sedang berlangsung. Dari beberapa siswa yang tengah asik dengan kesibukannya masing-masing, aku lebih memilih duduk bersantai di taman belakang Sekolah di temani dengan semangkuk bakso dan novel baruku. Pemberian mas Revan beberapa hari yang lalu. Sembari menunggu Azka dikantin. Yah, seperti biasa. Rutinitasku ketika istirahat. Seperti ada rasa tidak rela ketika aku harus merelakan waktu istirahat begitu saja tanpa melihat Azka. Karna beberapa bulan lagi anak kelasXII ujian Akhir. Dan itu tandanya beberapa bulan lagi Azka sudah tamat dari sekolah ini. Seperti tidak rela, namun begitulah hidup. Terus berjalan walau sebenarnya kita tak ingin.
Namun sungguh tak disangka, orang yang aku tunggu-tunggu sedari tadi tidak muncul juga batang hidungnya. Sedikit ada rasa kecewa dalam hati. Namun tak dapat aku ungkapkan.
“ Whoy, sibuk banget bacabukunya. Baca buku apa ngelamun sih? “ Tanya Mia mengagetkanku.
“ hahaha tau nihsi ocha, tumben-tumbenan murung” sela Excell.
“ apaan sih kalian, pada sok tau. Gue rada mules nih “ belaku sedikit ngeles dan mengalihkan pembicaraan.
“ mending ke UKS aja gih. Daripada ntar knapa-napa lagi” pinta Excell mengingatkan. Memang sih, waktu itu perutku memang sakit.
“ enggak deh, ntar ka nada ulangan harian. Aku masih kuat kok “
( ˘ ³˘)♥

Hari-hariku semakin berat kurasa. Yah, akhir-akhir minggu ini aku sudah jarang Melihat Azka berkeliaran di sekitar Kantin. Entah kemana perginya. Terkadang aku mengikutinya ke perpustakaan ketika Azka berada disana. Seperti hari ini, aku sengaja mengembalikan buku yang aku pinjam- yang walaupun masih belum waktunya aku mengembalikan buku yang kupinjam. Namun sengaja aku kembalikan karna aku tau, tepat seminggu lalu Azka meminjam buku dan itu tandanya seharusnya hari ini dia mengembalikan buku.
Aku menunggu Azka sambil sedikit bermalas-malasan di antara bilik rak-rak buku perpustakaan sembari melihat-lihat buku koleksi perpustakaan. Siapa tau ada yang menarik untuk dibaca. Aku mengambil salah satu buku dari raknya. Buku itu tampak sudah kusam dan sedikit sulit untuk membuka tiap-tiap halaman. Seperti sudah lama tak ada orang yang mengabaikan keberadaan buku itu. Buku itu bertuliskan true love like mine. Seperti buku filosofi kuno dan kisah cinta anak manusia. 
Aku mulai membaca perlahan-lahan sembari membawa buku itu kearah meja baca perpustakaan. Buku ini tampak cukup menarik untuk dibaca. Dengan berjalan selangkah demi langkah, aku mendekati meja baca perpustakaan. Namun ketika aku hendak menarik salah satu kursi untuk kududuki, kursi tersebut tampak tak bisa digerakkan seolah tertahan. Ku alihkan pandanganku dari buku kea rah kursi. Benar saja tertahan. Ternyata sesosok lelaki muda tampan tengah menarik kursi tersebut juga bersamaan dengan aku. Membuat aku sedikit kaget dan tak percaya karena lelaki tersebut adalah orang yang aku tunggu sedari tadi diperpustakaan, yang tak lain adalah Azka.
“ Sorry “ pinta maafku hampir bersamaan dengan Azka. Darahku seolah berdesir dengan terlalu cepat tanpa harus disuruh.
“ silahkan “ Azka mempersilahkanku duduk terlebih dahulu. Ya tuhan, mimpi apa aku semalam. Dia mempersilahkanku duduk. Sosok azka yang cuek, kali ini tengah berbicara langsung denganku dan mempersilahkanku duduk.
“ kakak aja dulu, biar aku cari tempat lain”
“ no, ledies first” kak Azka mempersilahkanku. Yang akhirnya mau tidak mau akupun duduk dikursi tersebut dengan hati yang takkaruan.  Hal yang tak disangka-sangka berikutnya yang terjadi adalah, Azka ternyata duduk tepat bersebelahan disampingku. Ya tuhan… bantulah hambamu ini untuk tidak gerogi dan tampak tidak memalukan di depan Azka. Jangan buat hamba pingsan disini karna berada disamping dia.
Yah, memang inilah pertamakalinya aku duduk resmi berdua dan hanya berjarak beberapa cm saja dengan Azka. Dia membuat aku tidak konsen lagi dengan buku yang aku baca. Justru kugunakan kesempatan ini untuk melihat raut wajahnya lekat-lekat dimomen yang langka ini. Bibirnya yang tipis dan merah merona, hidungnya, matanya. Sungguh indah ciptaanmu ini tuhan. Jadi enggakkebayang deh bagaimana ketampanan nabi Yusuf dannabi Muhammad. Kalau manusia biasa saja sudah setampan ini,  lalu bagaimana dengan nabi Yusuf dan nabi Muhammad. Subhanallah.
Azka sendiri tampak sibuk dan focus dengan buku yang dibacanya. Sepertinya dia tengah mempelajari biologi kelas atas. Buku khusus yang memang sengaja di cetak dan diterbitkan sekolah kami untuk pengantar anak-anak Ipa untuk masuk ke jurusan kedokteran saat memasuki dunia perkuliahan. Dan sepertinya Azka berminat untuk itu.
( ˘ ³˘)♥
Aku : lo tau gak rez, hari ini gue seneg banget
Reza : why?
Aku : tadi pagi waktu disekolah aku duduk bersebelahan dengan dia
Aku : ceritanya lucu banget
Reza : oh ya? Cerita dunk ^^

Akupun menceritakan kejadian tadi pagi kepada reza. Yah, akhir-akhir ini aku lebih sering curhat bareng Reza disbanding dengan Mia karena akhir-akhir ini dia sedikit sibuk dengan organisasinya.
Tengah Asik chatting dengan Reza, tiba-tiba kak Revan nyelonong masuk ke kamarku.
“ dek,bsok kan minggu. Jalan jalan yuk “ ajak kak Revan sembari tiduran disampingku. Tepatnya di ranjangku.
“ em, enggak ada sih. Tapi males sih mau bngun pagi” hehee
“ye dasar qm itu kebo bnget sih dek.. jalan-jalan ke arendo park yuk “ ajak mas Revan. Arendo Park merupakan salah satu tempat berlibur dan rekreasi  yang menyediakan berbagai wahana yang mengasyikkan.
“ ha? Arendo park kak? Mauuuuuuuu “
“ yeee,, giliran ke arendo park aja langsung kegirangan “ omel kak Revan “ ajakin temen-temenmu juga enggak apa”
Cieh, sejak kapan? Bener sih keluargaku semua tau kalau aku memang dekat dengan Excell dan  Mia. Wah.. jangan-jangan modus nih buat ngedeketin Mia. Hahahahaha ah, ngaco aja deh aku ini.
“ hahahaha, iya deh boleh. Ntar aku ajak si Mia sama Excell “
“ okesip.. jngan lupa kasi tau,temen-temennya. Kumpulnya jam 6. Soalnya perjalanan dari sini ke Arendo park 2 jaman”
“ okeh, sip bos “
Akupun langsung menghubungi teman-temanku ketika Mas Revan telah menghilang dari balik pintu kamarku. Hem.. seneng sih bisa diajakin jalan bareng mas Revan, tapi tumben-tumbenan dia enggak bareng temen-temen bannya. Biasanya juga nongkrong sama mereka. Yah, Kak revan memang sejak sebulan terakhir ini bergabung dengan salah satu kelompok music di kotaku ini. Beruntunglah dia diajak gabung di band tersebut karena kelebihan suaranya yang bagus. Tinggal membawakan lagu-lagu yang telah mereka ciptakan. Rencananya satu bulan lagi mereka akan mewakili kota kami untuk lomba cipta lagu nasional di jambi bersama anggota bandnya dari sekolah-sekolah lain.
Tapi, whatever deh. Yang penting besok bisa jalan-jalan. Itung-itung refresing bentar sebelum ulangan tengah semester 2. Ngomongin soal smester jadi teringan tentang Azka.
Ku ambil kalender dudukku di meja belajar. Dan satu persatu tanggal yang telah aku lalui, aku beri tanda silang merah. Ini bertanda semakin berkurang hari-hariku dengan Azka. Kulihat bulan bulan selanjutnya.  Ya tuhan.. waktuku bersamanya hanyalah tinggal tiga bulan terakhir. Rasanya aku enggan ini semuaberakhir. Baru tiga bulan lalu aku bertemudengannya lagi. Tiga bulan lagi sudah akan berpisah. Singkat banget setelah dua tahun berpisah.  
Kunyalakan Ipod kesayanganku dan kudengarkan beberapa lagu favoritku. Semakin membuat hatiku tersentuh dengan lagu-lagu slow yang mengalun dari earphone tersebut. Dan akhirnya beberapa menit kemudian membuatku terlelap.
( ˘ ³˘)♥



Matahari mulai bersinar saat aku membuka mata. Akhirnya minggu pagi pun tiba. Aku segera bergegas mandi dan mempersiapkan segala keperluan yang akan aku bawa untuk berlibur hari ini. Saat tengahasim mandi, tampak suara Mia teriak-teriak memanggilku.
“ Ochaaa “
“ apaaaaaa !!! lagi mandi “ sahutku tak kalah keras dari arah kamar mandi
“ Cepetan. Udah mau jam 6 nih. Ntar kalo kesiangen gak asik juga tau “ protes Mia sembari mebgetok-ngetok pintu kamarmandiku.
“ iya-iya bentar napa “
Ya tuhan.. baru juga belum jam enam dia sudah tampak terburu-buru untuk berangkan ke Arendo. Haduh, semakin curiga deh gue. Jangan-jangan benar kali yak mereka berdua saling suka. Hahahaha tapi enggak papa deh, itu tandanya Mia bakal jadi kakakipar gue. Toh dia baik ini. Hahahaha khayalku dalam hati. Usai mandi, aku langsung bergegas siap-siap dan turun kebawah menuju halaman rumah. Disana sudah tampak Mas Revan, Excell, dan Mia menungguku.
Gila !! hari ini Excell tampak berbeda dari biasanya. Ada yang berbeda. Penampilannya kini semakin keren dan sulit untuk digambarkan. Entah apa-atau mungkin karena rambutnya habis dipotong dan tidak begitu gondrong lagi- dia tampak tampan hari ini dan aku suka. Nah lo, apaan sih. Ya memang sih, dia tampak tampan dengan balutan hem merah kotak2 halus dengan celana jeansnya. Rapih !!
“Lama banget mandinya “ protes Kak Revan tak sabaran
“ ya ela, baru juga jam 06.10 telat 10 menit ini “ belaku tak mau kalah.
Kali ini kami ke arendo dengan Mobil Honda jezz milik mama. Karna hari ini minggu, dan mama just stay dirumah, jadi kami memakainya. Dan aku sengaja menyuruh Mia yang duduk didepan menemani mas Revan. Walaupun dengan sedikit paksaan sih. Sedangkan aku sendiri di belakang bersama Excell. Di dalam perjalananpun sesekali aku dan Excell menjahilin mereka berdua yang sepertinya telah berhasil membuat Mia tersipu malu. Sedangkan Mas Revan sendiri masih tetap seperti gayanya yang kul dan sok acuh. Padahal aku yakin banget sebenarnya dia juga malu dan tengah berbunga-bunga. Gak salah sih kalo dia suka Mia. Seorang cewek lemah lembut, kalem dan sopan santun. Biarpun sesekali urakan, tapi dia masih tetap punya sopan santun dan merupakan anak yang rajin. Tipikan mantu idaman banget deh kalo dia. Itu karena dia memang sedikit punya keturunan darah Biru dari kakek buyutnya. Dan keluarganya memang mengajarkannya tentang tatakrama dan adat ala orang-orang kraton jawa. Jadi enggak heran kalo dia tipikan calon mantu idaman paraibu mertua. Beda ceritanya denganaku. Hahahaha

Tak Terasa beberapa jam kemudian-walaupun sempat tertidur sebentardimobil- akhirnya kamipun sampai ditujuan wisata kami. Hal pertama yang kami lakukan ketika sampai disana adalah mengelilingi tempat wisata tersebut untuk menikmati berbagai ilmu pelajaran khususnya tentang adat-adat yang ada di Indonesia. Mulai dari rumah adat, baju adat, dls. Disini terdapat buatannya. Ini memang pilihan Mia dan Aku. Sedangkan cowok-cowok itu hanyalah menuruti permintaan kami. Karna keinginan mereka lebih ingin langsung menikmati wahana-wahana seru yang ada ditaman rekreasi ini.
Sampai di rumah etnis adat jawa, aku sengaja menyuruh Mas Revan dan Mia untuk foto bersama didepan rumah adat bersama patungnya. Itung-itung jadi mak comblang mereka. Hahahaha. Namun sialnya, paska mereka berfoto-foto berdua, kini giliran aku yang dipaksa untuk foto bareng Excell. Yah, bukan masalah tentunya bagi kami berdua. Karna hubungan kami memang murni sahabatan sedari dulu. Aku dan Excell juga tak kalah seru dari Mas Revan dan Mia untuk berfoto-foto dengan berbagai pose dan gaya.
Kamipun melanjutkan liburan kami hari ini dengan asik dan suka cita. Berbagai wahana telah kami coba, mulai dari wahana air, roacoster, turnado, flying fox, dls. Dan kami cukup happy hari ini.
Namun disaat kami tengah asik berjalan melewati taman-taman yang berisi tentang berbagai miniature sejarah Indonesia, tiba-tiba hujan lebat turun seketika. Akhirnyaa kamipun berteduh di salah satu Gazebo yang ada di taman tersebut.
“ Udah, mendingan kita berteduh disini aja dulu. Dari pada besok sakit dan gak sekolah gara-gara kehujanan “ ajak mas Revan diikuti kami bertiga yang mulai duduk di gazebo tersebut.
Cuaca memang kurang bersahabat kali ini. Hujan yang turun begitu lebat dan disetai angin kencang. Beruntung hamper semua permainan dan wahana yang ada disini telah kami coba. Namun, Itu membuat tubuh kami justru basah kuyup walaupun sudah berteduh. Beruntung Mas Revan membawa jaket dan memberikan jaketnya yang tidak terlalu basah itu padaku karena aku sudah mulai kedinginan. Sedangkan Excell memberikan hem nya untuk Mia. Sedikit ada rasa kecewa sempat terbesit dihati ketika Excell memberikannya pada Mia. Walaupun aku tau, sebenarnya itu Merupakan isyarat dari Mas Revan untuk menghangatkan tubuh Mia dengan Hem milik Excell. Aku tau kalau mas Revan pasti dilemma. Antara memberikan jaket tersebut ke Mia dan Aku. Beruntunglah dia kakak yang baik dan masih peduli dengan aku.  Dan kini tinggal Mas Revan dan Excell yang basah kuyup hanya menggunakan Kaos oblong saja.
Beberapa menit hujan yang datang tak kunjung reda. Walaupun sudah tidak berangin seperti tadi, namun masih deras. Akhirnya, kamipun memutuskan untuk pulang dan kembali ke mobil.
Diperjalanan pulang, kami mampir disalah satu rumah makan lesehan karna kami semua kelaparan. Disana kami juga sempat berganti baju. Beruntung aku membawa pakaian ganti. Padahal tadi sudah hamper aku tinggalkan saja di atas kasur.
Aku memesan the hangat dan ayam bakar. Makan malam kita kali ini merupakan makan siang sekaligus makan malam kita. Hari yang cukup melelahkan dan penuh cerita memang. tapi sungguh menyenangkan.  Dan setelah makan malam, kamipun melanjutkan perjalanan dan aku terlelap didalam mobil.
( ˘ ³˘)♥


Tidak ada komentar:

Posting Komentar