TIGA ( ˘ ³˘)♥
Suasana
Sekolah pagi ini tampak begitu ramai. Banyak siswa-siswi yang berlalu lalang di
antara koridor sekolah. Ada yang tengah asik bercengkrama bersama segerombolan
teman-temannya, ada pula yang tengah asik dengan pasangannya. Semua tampak
begitu ceria yang seolah membuat seantero sekolah ini gaduh dengan canda tawa
mereka.
Ya.. begitulah suasana sekolahku saat
jam istirahat sedang berlangsung. Dari beberapa siswa yang tengah asik dengan
kesibukannya masing-masing, aku lebih memilih duduk bersantai di taman belakang
Sekolah di temani dengan semangkuk bakso dan novel baruku. Pemberian mas Revan
beberapa hari yang lalu. Sembari menunggu Azka dikantin. Yah, seperti biasa.
Rutinitasku ketika istirahat. Seperti ada rasa tidak rela ketika aku harus
merelakan waktu istirahat begitu saja tanpa melihat Azka. Karna beberapa bulan
lagi anak kelasXII ujian Akhir. Dan itu tandanya beberapa bulan lagi Azka sudah
tamat dari sekolah ini. Seperti tidak rela, namun begitulah hidup. Terus
berjalan walau sebenarnya kita tak ingin.
Namun sungguh tak disangka, orang yang
aku tunggu-tunggu sedari tadi tidak muncul juga batang hidungnya. Sedikit ada
rasa kecewa dalam hati. Namun tak dapat aku ungkapkan.
“ Whoy, sibuk banget bacabukunya. Baca
buku apa ngelamun sih? “ Tanya Mia mengagetkanku.
“ hahaha tau nihsi ocha, tumben-tumbenan
murung” sela Excell.
“ apaan sih kalian, pada sok tau. Gue
rada mules nih “ belaku sedikit ngeles dan mengalihkan pembicaraan.
“ mending ke UKS aja gih. Daripada ntar
knapa-napa lagi” pinta Excell mengingatkan. Memang sih, waktu itu perutku
memang sakit.
“ enggak deh, ntar ka nada ulangan
harian. Aku masih kuat kok “
( ˘ ³˘)♥
Hari-hariku semakin berat kurasa. Yah,
akhir-akhir minggu ini aku sudah jarang Melihat Azka berkeliaran di sekitar
Kantin. Entah kemana perginya. Terkadang aku mengikutinya ke perpustakaan
ketika Azka berada disana. Seperti hari ini, aku sengaja mengembalikan buku
yang aku pinjam- yang walaupun masih belum waktunya aku mengembalikan buku yang
kupinjam. Namun sengaja aku kembalikan karna aku tau, tepat seminggu lalu Azka
meminjam buku dan itu tandanya seharusnya hari ini dia mengembalikan buku.
Aku menunggu Azka sambil sedikit
bermalas-malasan di antara bilik rak-rak buku perpustakaan sembari melihat-lihat
buku koleksi perpustakaan. Siapa tau ada yang menarik untuk dibaca. Aku
mengambil salah satu buku dari raknya. Buku itu tampak sudah kusam dan sedikit
sulit untuk membuka tiap-tiap halaman. Seperti sudah lama tak ada orang yang
mengabaikan keberadaan buku itu. Buku itu bertuliskan true love like mine.
Seperti buku filosofi kuno dan kisah cinta anak manusia.
Aku mulai membaca perlahan-lahan sembari
membawa buku itu kearah meja baca perpustakaan. Buku ini tampak cukup menarik
untuk dibaca. Dengan berjalan selangkah demi langkah, aku mendekati meja baca
perpustakaan. Namun ketika aku hendak menarik salah satu kursi untuk kududuki,
kursi tersebut tampak tak bisa digerakkan seolah tertahan. Ku alihkan
pandanganku dari buku kea rah kursi. Benar saja tertahan. Ternyata sesosok
lelaki muda tampan tengah menarik kursi tersebut juga bersamaan dengan aku.
Membuat aku sedikit kaget dan tak percaya karena lelaki tersebut adalah orang
yang aku tunggu sedari tadi diperpustakaan, yang tak lain adalah Azka.
“ Sorry “ pinta maafku hampir bersamaan
dengan Azka. Darahku seolah berdesir dengan terlalu cepat tanpa harus disuruh.
“ silahkan “ Azka mempersilahkanku duduk
terlebih dahulu. Ya tuhan, mimpi apa aku semalam. Dia mempersilahkanku duduk.
Sosok azka yang cuek, kali ini tengah berbicara langsung denganku dan
mempersilahkanku duduk.
“ kakak aja dulu, biar aku cari tempat
lain”
“ no, ledies first” kak Azka
mempersilahkanku. Yang akhirnya mau tidak mau akupun duduk dikursi tersebut
dengan hati yang takkaruan. Hal yang tak
disangka-sangka berikutnya yang terjadi adalah, Azka ternyata duduk tepat
bersebelahan disampingku. Ya tuhan… bantulah hambamu ini untuk tidak gerogi dan
tampak tidak memalukan di depan Azka. Jangan buat hamba pingsan disini karna
berada disamping dia.
Yah, memang inilah pertamakalinya aku
duduk resmi berdua dan hanya berjarak beberapa cm saja dengan Azka. Dia membuat
aku tidak konsen lagi dengan buku yang aku baca. Justru kugunakan kesempatan
ini untuk melihat raut wajahnya lekat-lekat dimomen yang langka ini. Bibirnya
yang tipis dan merah merona, hidungnya, matanya. Sungguh indah ciptaanmu ini
tuhan. Jadi enggakkebayang deh bagaimana ketampanan nabi Yusuf dannabi
Muhammad. Kalau manusia biasa saja sudah setampan ini, lalu bagaimana dengan nabi Yusuf dan nabi
Muhammad. Subhanallah.
Azka sendiri tampak sibuk dan focus
dengan buku yang dibacanya. Sepertinya dia tengah mempelajari biologi kelas
atas. Buku khusus yang memang sengaja di cetak dan diterbitkan sekolah kami
untuk pengantar anak-anak Ipa untuk masuk ke jurusan kedokteran saat memasuki
dunia perkuliahan. Dan sepertinya Azka berminat untuk itu.
( ˘ ³˘)♥
Aku : lo
tau gak rez, hari ini gue seneg banget
Reza : why?
Aku : tadi
pagi waktu disekolah aku duduk bersebelahan dengan dia
Aku :
ceritanya lucu banget
Reza : oh
ya? Cerita dunk ^^
Akupun
menceritakan kejadian tadi pagi kepada reza. Yah, akhir-akhir ini aku lebih
sering curhat bareng Reza disbanding dengan Mia karena akhir-akhir ini dia
sedikit sibuk dengan organisasinya.
Tengah Asik
chatting dengan Reza, tiba-tiba kak Revan nyelonong masuk ke kamarku.
“ dek,bsok kan
minggu. Jalan jalan yuk “ ajak kak Revan sembari tiduran disampingku. Tepatnya
di ranjangku.
“ em, enggak ada
sih. Tapi males sih mau bngun pagi” hehee
“ye dasar qm itu
kebo bnget sih dek.. jalan-jalan ke arendo park yuk “ ajak mas Revan. Arendo
Park merupakan salah satu tempat berlibur dan rekreasi yang menyediakan berbagai wahana yang
mengasyikkan.
“ ha? Arendo park
kak? Mauuuuuuuu “
“ yeee,, giliran
ke arendo park aja langsung kegirangan “ omel kak Revan “ ajakin temen-temenmu
juga enggak apa”
Cieh, sejak
kapan? Bener sih keluargaku semua tau kalau aku memang dekat dengan Excell
dan Mia. Wah.. jangan-jangan modus nih
buat ngedeketin Mia. Hahahahaha ah, ngaco aja deh aku ini.
“ hahahaha, iya
deh boleh. Ntar aku ajak si Mia sama Excell “
“ okesip.. jngan
lupa kasi tau,temen-temennya. Kumpulnya jam 6. Soalnya perjalanan dari sini ke
Arendo park 2 jaman”
“ okeh, sip bos “
Akupun langsung
menghubungi teman-temanku ketika Mas Revan telah menghilang dari balik pintu
kamarku. Hem.. seneng sih bisa diajakin jalan bareng mas Revan, tapi
tumben-tumbenan dia enggak bareng temen-temen bannya. Biasanya juga nongkrong
sama mereka. Yah, Kak revan memang sejak sebulan terakhir ini bergabung dengan
salah satu kelompok music di kotaku ini. Beruntunglah dia diajak gabung di band
tersebut karena kelebihan suaranya yang bagus. Tinggal membawakan lagu-lagu
yang telah mereka ciptakan. Rencananya satu bulan lagi mereka akan mewakili
kota kami untuk lomba cipta lagu nasional di jambi bersama anggota bandnya dari
sekolah-sekolah lain.
Tapi, whatever
deh. Yang penting besok bisa jalan-jalan. Itung-itung refresing bentar sebelum
ulangan tengah semester 2. Ngomongin soal smester jadi teringan tentang Azka.
Ku ambil kalender
dudukku di meja belajar. Dan satu persatu tanggal yang telah aku lalui, aku
beri tanda silang merah. Ini bertanda semakin berkurang hari-hariku dengan
Azka. Kulihat bulan bulan selanjutnya.
Ya tuhan.. waktuku bersamanya hanyalah tinggal tiga bulan terakhir.
Rasanya aku enggan ini semuaberakhir. Baru tiga bulan lalu aku bertemudengannya
lagi. Tiga bulan lagi sudah akan berpisah. Singkat banget setelah dua tahun
berpisah.
Kunyalakan Ipod
kesayanganku dan kudengarkan beberapa lagu favoritku. Semakin membuat hatiku
tersentuh dengan lagu-lagu slow yang mengalun dari earphone tersebut. Dan
akhirnya beberapa menit kemudian membuatku terlelap.
( ˘ ³˘)♥
Matahari mulai bersinar saat aku membuka
mata. Akhirnya minggu pagi pun tiba. Aku segera bergegas mandi dan
mempersiapkan segala keperluan yang akan aku bawa untuk berlibur hari ini. Saat
tengahasim mandi, tampak suara Mia teriak-teriak memanggilku.
“ Ochaaa “
“ apaaaaaa !!! lagi mandi “ sahutku tak
kalah keras dari arah kamar mandi
“ Cepetan. Udah mau jam 6 nih. Ntar kalo
kesiangen gak asik juga tau “ protes Mia sembari mebgetok-ngetok pintu
kamarmandiku.
“ iya-iya bentar napa “
Ya tuhan.. baru juga belum jam enam dia
sudah tampak terburu-buru untuk berangkan ke Arendo. Haduh, semakin curiga deh
gue. Jangan-jangan benar kali yak mereka berdua saling suka. Hahahaha tapi
enggak papa deh, itu tandanya Mia bakal jadi kakakipar gue. Toh dia baik ini.
Hahahaha khayalku dalam hati. Usai mandi, aku langsung bergegas siap-siap dan
turun kebawah menuju halaman rumah. Disana sudah tampak Mas Revan, Excell, dan
Mia menungguku.
Gila !! hari ini Excell tampak berbeda
dari biasanya. Ada yang berbeda. Penampilannya kini semakin keren dan sulit
untuk digambarkan. Entah apa-atau mungkin karena rambutnya habis dipotong dan
tidak begitu gondrong lagi- dia tampak tampan hari ini dan aku suka. Nah lo,
apaan sih. Ya memang sih, dia tampak tampan dengan balutan hem merah kotak2
halus dengan celana jeansnya. Rapih !!
“Lama banget mandinya “ protes Kak Revan
tak sabaran
“ ya ela, baru juga jam 06.10 telat 10
menit ini “ belaku tak mau kalah.
Kali ini kami ke arendo dengan Mobil
Honda jezz milik mama. Karna hari ini minggu, dan mama just stay dirumah, jadi
kami memakainya. Dan aku sengaja menyuruh Mia yang duduk didepan menemani mas
Revan. Walaupun dengan sedikit paksaan sih. Sedangkan aku sendiri di belakang
bersama Excell. Di dalam perjalananpun sesekali aku dan Excell menjahilin
mereka berdua yang sepertinya telah berhasil membuat Mia tersipu malu.
Sedangkan Mas Revan sendiri masih tetap seperti gayanya yang kul dan sok acuh.
Padahal aku yakin banget sebenarnya dia juga malu dan tengah berbunga-bunga.
Gak salah sih kalo dia suka Mia. Seorang cewek lemah lembut, kalem dan sopan santun.
Biarpun sesekali urakan, tapi dia masih tetap punya sopan santun dan merupakan
anak yang rajin. Tipikan mantu idaman banget deh kalo dia. Itu karena dia
memang sedikit punya keturunan darah Biru dari kakek buyutnya. Dan keluarganya
memang mengajarkannya tentang tatakrama dan adat ala orang-orang kraton jawa.
Jadi enggak heran kalo dia tipikan calon mantu idaman paraibu mertua. Beda
ceritanya denganaku. Hahahaha
Tak Terasa beberapa jam
kemudian-walaupun sempat tertidur sebentardimobil- akhirnya kamipun sampai
ditujuan wisata kami. Hal pertama yang kami lakukan ketika sampai disana adalah
mengelilingi tempat wisata tersebut untuk menikmati berbagai ilmu pelajaran
khususnya tentang adat-adat yang ada di Indonesia. Mulai dari rumah adat, baju
adat, dls. Disini terdapat buatannya. Ini memang pilihan Mia dan Aku. Sedangkan
cowok-cowok itu hanyalah menuruti permintaan kami. Karna keinginan mereka lebih
ingin langsung menikmati wahana-wahana seru yang ada ditaman rekreasi ini.
Sampai di rumah etnis adat jawa, aku
sengaja menyuruh Mas Revan dan Mia untuk foto bersama didepan rumah adat
bersama patungnya. Itung-itung jadi mak comblang mereka. Hahahaha. Namun
sialnya, paska mereka berfoto-foto berdua, kini giliran aku yang dipaksa untuk
foto bareng Excell. Yah, bukan masalah tentunya bagi kami berdua. Karna
hubungan kami memang murni sahabatan sedari dulu. Aku dan Excell juga tak kalah
seru dari Mas Revan dan Mia untuk berfoto-foto dengan berbagai pose dan gaya.
Kamipun melanjutkan liburan kami hari
ini dengan asik dan suka cita. Berbagai wahana telah kami coba, mulai dari
wahana air, roacoster, turnado, flying fox, dls. Dan kami cukup happy hari ini.
Namun disaat kami tengah asik berjalan
melewati taman-taman yang berisi tentang berbagai miniature sejarah Indonesia,
tiba-tiba hujan lebat turun seketika. Akhirnyaa kamipun berteduh di salah satu
Gazebo yang ada di taman tersebut.
“ Udah, mendingan kita berteduh disini
aja dulu. Dari pada besok sakit dan gak sekolah gara-gara kehujanan “ ajak mas
Revan diikuti kami bertiga yang mulai duduk di gazebo tersebut.
Cuaca memang kurang bersahabat kali ini.
Hujan yang turun begitu lebat dan disetai angin kencang. Beruntung hamper semua
permainan dan wahana yang ada disini telah kami coba. Namun, Itu membuat tubuh
kami justru basah kuyup walaupun sudah berteduh. Beruntung Mas Revan membawa
jaket dan memberikan jaketnya yang tidak terlalu basah itu padaku karena aku
sudah mulai kedinginan. Sedangkan Excell memberikan hem nya untuk Mia. Sedikit
ada rasa kecewa sempat terbesit dihati ketika Excell memberikannya pada Mia.
Walaupun aku tau, sebenarnya itu Merupakan isyarat dari Mas Revan untuk
menghangatkan tubuh Mia dengan Hem milik Excell. Aku tau kalau mas Revan pasti
dilemma. Antara memberikan jaket tersebut ke Mia dan Aku. Beruntunglah dia
kakak yang baik dan masih peduli dengan aku.
Dan kini tinggal Mas Revan dan Excell yang basah kuyup hanya menggunakan
Kaos oblong saja.
Beberapa menit hujan yang datang tak
kunjung reda. Walaupun sudah tidak berangin seperti tadi, namun masih deras.
Akhirnya, kamipun memutuskan untuk pulang dan kembali ke mobil.
Diperjalanan pulang, kami mampir disalah
satu rumah makan lesehan karna kami semua kelaparan. Disana kami juga sempat
berganti baju. Beruntung aku membawa pakaian ganti. Padahal tadi sudah hamper
aku tinggalkan saja di atas kasur.
Aku memesan the hangat dan ayam bakar.
Makan malam kita kali ini merupakan makan siang sekaligus makan malam kita.
Hari yang cukup melelahkan dan penuh cerita memang. tapi sungguh menyenangkan. Dan setelah makan malam, kamipun melanjutkan
perjalanan dan aku terlelap didalam mobil.
( ˘ ³˘)♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar